Ketua Komisi Pertahanan Minta TNI Tak Tutup-tutupi Kasus La Gode

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 30 November 2017 14:21 WIB

Ilustrasi kekerasan. Dok.TEMPO/Santirta M

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, Abdul Kharis Almasyhari meminta kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menindak tegas jika ada anggotanya yang terbukti melakukan tindak penganiayaan terhadap salah seorang warga sipil bernama La Gode. Abdul juga mengatakan bahwa sebaiknya TNI tidak menutup-nutupi kasus ini jika memang anggotanya terbukti melakukan penganiayaan yang berujung kematian kepada La Gode.

“Sekali lagi jangan ada niat apalagi upaya untuk menutup-nutupi kasus ini. Apabila terbukti, saya yakin TNI pasti akan mengambil langkah tegas sesuai aturan hukum yang berlaku,” kata Abdul dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Kamis, 30 November 2017.

La Gode, seorang warga yang tinggal di Maluku Utara sebelumnya tewas setelah ditahan di Pos Satuan Tugas (Satgas) Operasi Pengamanan Daerah Rawan Batalyon Infanteri Raider Khusus 732/Banau. Kematian La Gode diduga karena adanya penganiayaan akibat dituduh melakukan pencurian sebuah singkong parut (gepe) milik seorang warga bernama Egi. Ia tewas dengan sekujur tubuh yang terluka, termasuk delapan buah gigi dan kuku kaki yang tercabut.

Baca juga: HUT TNI Ke-72, KontraS Beberkan Pelanggaran HAM Melibatkan TNI

Abdul juga meminta TNI untuk melalukan investigasi menyeluruh serta mendalam terhadap peristiwa ini. Selain itu, Abdul juga meminta agar para pelakunya bisa dihukum. “Semua pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, baik pihak sipil ataupun militer,” kata Abdul.

Advertising
Advertising

Kepala Penerangan Kodam XVI/Pattimura Letnan Kolonel Sarkitansi Sihaloho sebelumnya telah mengatakan bahwa pihaknya telah membuat surat pernyataan yang berisi bahwa masyarakatlah yang melakukan pengroyokan pada La Gode hingga tewas. Surat tersebut, kata Sihaloho, telah ditandatangani oleh 1.200 warga.

Baca juga: Kontras: Ini Empat Pemicu Kekerasan Tentara

Namun, pernyataan Sarkitansi Sihaloho tersebut berbeda dengan keterangan yang diberikan oleh Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Yati Andriyani. Menurut Yati, hasil dari investigasi yang dilakukan oleh KontraS yang bekerja sama dengan LBH Mormoi menemukan adanya sejumlah pelanggaran hukum dan HAM yang diduga dilakukan TNI terhadap La Gode. Pihak TNI sebelumnya mengaku bahwa La Gode meninggal karena pengeroyokan massa, tetapi hasil investigasi KontraS menemukan bawa ia meninggal di Pos Satgas sekitar pukul 04.00 WITA.

Hingga berita ini dibuat Tempo belum berhasil mendapat konfirmasi dari pihak TNI.

Berita terkait

Jasad Prajurit TNI Prada Josua Batal Diautopsi, Kuasa Hukum: Keluarga Korban Kecewa Berat

1 jam lalu

Jasad Prajurit TNI Prada Josua Batal Diautopsi, Kuasa Hukum: Keluarga Korban Kecewa Berat

Kuasa hukum sebut keluarga Prada Josua sudah mempersiapkan seluruh kebutuhan untuk autopsi sesuai dengan permintaan penyidik Denpom.

Baca Selengkapnya

Rekonstruksi Kasus Penganiayaan oleh Suami di Manggarai Barat, Polisi: Ada 27 Adegan

5 jam lalu

Rekonstruksi Kasus Penganiayaan oleh Suami di Manggarai Barat, Polisi: Ada 27 Adegan

Hasil autopsi tim Forensik Polda NTT menyimpulkan penyebab kematian korban penganiayaan itu karena saluran nafas tertutup sehinggga korban tewas.

Baca Selengkapnya

Seluk Beluk Kasus Guru Honorer Supriyani: Pelaporan dan Dugaan Kekerasan?

5 hari lalu

Seluk Beluk Kasus Guru Honorer Supriyani: Pelaporan dan Dugaan Kekerasan?

Berawal dari tuduhan itu, guru honorer Supriyani dilaporkan oleh orang tua D di Polsek Baito, Kamis, 26 April 2024, atas dugaan kekerasan ke siswanya

Baca Selengkapnya

Viral Video Anak di Pasar Rebo Babak Belur Diduga Korban Penganiayaan Orang Tua

6 hari lalu

Viral Video Anak di Pasar Rebo Babak Belur Diduga Korban Penganiayaan Orang Tua

Polisi masih mendalami dugaan penganiayaan anak yang terjadi di Pasar Rebo

Baca Selengkapnya

DPR RI: Tak Seharusnya Guru Honorer Supriyani Dipidana

7 hari lalu

DPR RI: Tak Seharusnya Guru Honorer Supriyani Dipidana

DPR RI, Rudianto Lallo, berpendapat bahwa kasus Supriyani, guru honorer dari Konawe bisa selesai melalui restorative justice

Baca Selengkapnya

Kronologi Penangkapan Ronald Tannur, Bakal Dijebloskan ke Lapas Surabaya

8 hari lalu

Kronologi Penangkapan Ronald Tannur, Bakal Dijebloskan ke Lapas Surabaya

Tim Kejaksaan menyebut tidak ada perlawanan dari Ronald Tannur, yang hanya didampingi ART di rumahnya.

Baca Selengkapnya

Kejati Jatim Eksekusi Ronald Tannur, Tidak Ada Perlawanan

8 hari lalu

Kejati Jatim Eksekusi Ronald Tannur, Tidak Ada Perlawanan

Ronald Tannur akan dipenjara di Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Tangkap Ronald Tannur di Surabaya, Vonis Bebas Dibatalkan MA

8 hari lalu

Kejaksaan Tangkap Ronald Tannur di Surabaya, Vonis Bebas Dibatalkan MA

Terpidana Ronald Tannur ditangkap di perumahan Victoria Regency, Surabaya, pada Ahad, 27 Oktober 2024, sekitar pukul 14.40 WIB.

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa Lagi Terlapor Penganiayaan Siswa MA di Tebet, Konsisten Sebut Perkelahian

9 hari lalu

Polisi Periksa Lagi Terlapor Penganiayaan Siswa MA di Tebet, Konsisten Sebut Perkelahian

Polres Jaksel telah memeriksa belasan saksi yang diduga mengetahui penganiayaan kepada siswa MA di Tebet, termasuk terlapor

Baca Selengkapnya

Kisah Keluarga Dini Sera Menang Lawan Kongkalikong Hakim dan Ronald Tannur

12 hari lalu

Kisah Keluarga Dini Sera Menang Lawan Kongkalikong Hakim dan Ronald Tannur

3 hakim yang menangani kasus Gregorius Ronald Tannur ditangkap oleh Kejaksaan Agung terkait dugaan suap.

Baca Selengkapnya