Sarwono Kusumaatmadja: Golkar Harus Lakukan Langkah Fundamental

Sabtu, 25 November 2017 06:24 WIB

Pimpinan PT TEMPO INTI MEDIA, Bambang Harymurti (kanan) dan mantan Menteri Lingkungan Hidup, Sarwono Kusuma Atmadja dalam talkshow "Candidate Branding & Media Massa" di Jakarta, (28/1). Foto: TEMPO/Yosep Arkian

Jakarta-Sarwono Kusumaatmadja mengusulkan agar Partai Golkar melakukan langkah-langkah yang lebih fundamental setelah Setya Novanto, ketua umum partai, ditahan KPK terkait kasus korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

"Saya rasa Golkar sendiri harus ada suatu keinginan yang kuat tidak hanya mengubah-ubah posisi struktur, tapi harus melakukan langkah-langkah yang lebih fundamental dari itu," kata Sarwono, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan (DPP) Partai Golkar periode 1983-1988.

Baca juga: Keprihatinan Pendahulu Golkar: Organisasi Hanya Jadi Kendaraan

Pernyataan Sarwono Kusumaatmadja disampaikan pada diskusi yang diadakan Para Syndicate dengan tema "2019 Pasca-SetNov: Kontestasi Ketum Golkar dan Reposisi Pimpinan DPR," di Jakarta, pada Jumat 24 November 2017.

Menurut Sarwono, tuntutan diadakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar merupakan hal yang wajar. Karena forum tersebut adalah proses di dalam organisasi ketika terjadi masalah besar.

Advertising
Advertising

Menurut Sarwono, sosok pengganti Setya Novanto seharus dipilih melalui forum yang memang tugasnya memilih. "Di dalam AD/ART Golkar semuanya ada, enggak susah kok,” katanya.

Di dalam AD/ART Golkar, usul untuk mengadakan Munaslub harus didukung oleh minimal dua pertiga dewan pimpinan daerah tingkat I (DPD I) atau provinsi.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan sudah ada 20 lebih DPD I seluruh Indonesia yang menginginkan perubahan di Partai Golkar.

"Sampai hari ini sih sampai angka 20 lebih yaa, tapi untuk dua per tiga belum lah. Insya Allah dalam waktu dekat semua akan mendukung," kata Dedi kepada wartawan setelah acara diskusi yang diadakan Para Syndicate itu.

Menurut Dedi, intinya bukan persoalan Munaslub Golkar, dia berpendapat seluruh DPD I ini menginginkan perubahan untuk menyelamatkan partai Golkar.

Dedi juga berujar, bahwa mungkin pertemuan DPP dan DPD tingkat I yang diadakan Sabtu, 25 November 2017 di Hotel Sultan, Jakarta akan membahas perubahan Partai Golkar.

Simak juga: Curhat Pinisepuh Soal Golkar yang Kini Jadi Partai Gizi

"Saya sudah mendapat undangannya", ujarnya.

Ketika wartawan bertanya DPD I Golkar mana saja yang mendukung perubahan, Dedi berujar: "Kalau itu tidak bisa disebutkan DPD I mana sajanya, yang pasti sudah ada 20."

MOH KHORY ALFARIZI

Berita terkait

Nama Kapolda Ahmad Luthfi Masuk Radar Golkar untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024

12 jam lalu

Nama Kapolda Ahmad Luthfi Masuk Radar Golkar untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024

Nama Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi masuk radar Partai Golkar untuk ikut dalam kontestasi Pilgub Jateng 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

14 jam lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

2 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

2 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

2 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

3 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

3 hari lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

3 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

4 hari lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya