Begini Proses untuk Gelar Munaslub Partai Golkar

Selasa, 21 November 2017 13:40 WIB

Ketua Gerakan Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mendeklarasikan Gerakan Golkar Bersih di depan kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, 25 Juli 2017. Tempo/Arkhelaus

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Partai Golkar diharapkan segera menggelar Munaslub partai. Ini setelah Ketua Umum Golkar Setya Novanto ditahan Komisi Peberantasan Korupsi atas sangkaan terlibat korupsi e-KTP.

"Idealnya, tidak boleh lebih dari satu bulan ke depan, Munaslub sudah harus digelar," kata Ahmad Doli Kurnia dari Gerakan Muda Partai Golkar dalan siaran persnya, Selasa, 21 November 2017. Dia mengatakan Munaslub harus segera dilakukan agar ada cukup waktu untuk memulai konsolidasi menghadapi Pilkada serentak 2018 dan Pileg dan Pilpres 2019.

Baca juga: Ditanya Siap Jadi Plt Ketum Golkar, Idrus: Pertanyaan Kamuflase

Menurut Doli, tak sulit menggelar Munaslub salam waktu dekat. Waktu dua pekan pun persiapan bisa dilakukan bila semua stakeholder serius dan sungguh-sungguh, terutama Dewan Pimpinan Pusat.

Prosesnya, kata dia, dimulai dengan DPP menggelar rapat pleno untuk menetapkan pelaksana tugas (plt) ketua umum yang tugasnya cuma satu, yaitu menyelenggarakan Munaslub. Lalu dalam dua-tiga hari berikutnya, DPP mengadakan Rapimnas untuk mendapat kesepakatan dan dukungan secara nasional yang diwakili DPD Provinsi seluruh Indonesia, sekaligus menetapkan waktu dan tempat penyelenggaraannya. Setelah Rapimnas, DPP bisa membentuk panitia Munaslub, yang segera melakukan persiapan.

Advertising
Advertising

"Namun yang perlu menjadi catatan adalah Munaslub itu adalah jalan atau cara untuk melakukan pergantian kepemimpinan," kata Doli.

Baca juga: Wasekjen Golkar: Partai Perlu Hati-hati Pilih Ketua DPR

Pergantian kepemimpinan diperlukan, kata Doli, karena Golkar saat ini membutuhkan pemulihan citra dan ingin mendapatkan kembali dukungan dan kepercayaan dari masyarakat. Ini setelah dalam waktu belakangan ini terpuruk karena isu korupsi. Atas dasar itu, proses pergantian kepemimpinan ini sejak awal pun harus mencerminkan adanya perubahan.

"Dengan sudah ditahannya Setya Novanto, saya kira tidak ada alasan lain lagi, wajib hukumnya, Golkar harus segera melakukan pergantian kepemimpinan, mencari Ketua Umum yang baru," kata Doli.

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

4 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

14 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

23 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

23 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

24 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

24 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

27 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

33 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

33 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

39 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya