Syarat Ketua Golkar Pengganti Setya Novanto Versi AkbarTandjung

Reporter

Antara

Minggu, 19 November 2017 07:50 WIB

Tommy Soeharto (kanan) berbincang dengan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar Akbar Tandjung saat kampanye calon ketua umum jelang Musyawarah Nasional Luar Biasa (munaslub) Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 13 Mei 2016. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Medan - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung punya syarat untuk calon Ketua Umum Partai Golkar pengganti Setya Novanto. Ada tiga yang harus dipenuhi.

Pertama, pemimpin itu tidak tersangkut masalah hukum. Kedua, pemimpin Partai Golkar harus membawa tema baru. Dan yang ketiga, “Tidak punya kepentingan pribadi,” kata Akbar di sela menghadiri Musyawarah Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ke-10 di Medan, Sabtu, 18 November 2017.

Baca:
Akbar Tandjung: Golkar Harus Gelar Munaslub ...
Akbar Tandjung: Golkar Harus Siapkan Pergantian Pemimpin

Syarat itu disampaikan Akbar sehubungan dengan desakannya agar pengurus DPP Partai Golkar segera menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) sehubungan dengan status hukum yang dihadapi Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. "Yang paling efektif, paling memiliki legitimasi tinggi dan efektif melalui musyawarah nasional," kata Akbar.

Menurut Akbar, pengurus DPP Partai Golkar harus segera mengambil langkah mengantisipasi dampak penetapan status Setya Novanto sebagai tersangka korupsi proyek Karta Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) terhadap elektabilitas partai. Saat ini, ujar Akbar, hasil survei menunjukkan elektabilitas Partai Golkar menurun dengan elektabilitas enam persen.

"Yang saya takutkan raihannya empat persen," ujar mantan Menteri Sektetaris Negara era Presiden BJ Habibie itu. Jika elektabilitas itu kurang dari empat persen, Golkar tidak akan memiliki perwakilan di DPR karena di bawah ambang batas.

Baca juga: Cemas Golkar Kiamat, Akbar Tandjung Desak ...

Akbar mengatakan Setya Novanto lebih baik berfokus pada proses hukum setelah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka korupsi proyek KTP elektronik. Apalagi, menurut Akbar, nama sejumlah perusahaan keluarga Novanto disebut terlibat proyek KTP elektronik pada persidangan.

Tidak hanya Akbar Tandjung, Ketua Harian DPD I Partai Golkar Iqbal Wibisono juga meminta agar elit Partai Golkar harus mengambil langkah konkret sehubungan dengan penahanan yang dilakukan KPK terhadap Setya Novanto. “Sekarang harus diambil sikap terbaik untuk penyelamatan Golkar," kata Iqbal kepada Tempo, Ahad, 20 November 2017.

Menurut Iqbal, kasus hukum yang menimpa Setya Novanto adalah persoalan pribadi. “Sehingga, serahkan kepada yang berwenang.”


ANTARA | FITRIA RAHMAWATI

Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

1 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

1 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

1 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

2 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

2 hari lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

2 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

3 hari lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

3 hari lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

3 hari lalu

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

Pakar menilai dukungan internal Golkar untuk pencalonan Ijeck pada Pilgub Sumut cukup tinggi.

Baca Selengkapnya