Ruang Inap Setya Novanto Dijaga Polisi Bersenjata Laras Panjang

Reporter

Caesar Akbar

Jumat, 17 November 2017 07:43 WIB

Polisi bersenjata laras panjang tampak memasuki ruangan VIP B 322 - 327 Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Barat, tempat tersangka kasus korupsi e-KTP Setya Novanto dirawat. 17 November 2017. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Ruang perawatan tersangka kasus korupsi e-KTP, Setya Novanto dijaga polisi bersenjata laras panjang. Menurut pantauan Tempo pada Jumat, 17 November 2017 pukul 05:45, seorang berseragam polisi membawa senjata laras panjang tampak memasuki area ruangan VIP B 322 - 327 di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Barat.

Selain dijaga ketat, akses menuju ruang perawatan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu juga makin dibatasi. Pada pukul 05.30, Tempo melihat ada garis pembatas dipasang sekitar lima meter dari pintu ruangan VIP B 322-327 di lantai tiga Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Barat. Tampak seorang penjaga menunggui depan pintu ruangan.

Baca: Dokter Setya Novanto Akhirnya Temui Penyidik KPK

Awak media tidak diperbolehkan melewati garis pembatas tersebut. Para pewarta hanya bisa memantau ruang itu dari jauh.

Sebelumnya, Kamis sekitar pukul 21.00, kawasan lorong dalam ruangan VIP masih bisa dipantau dari luar. Pada Jumat sekitar pukul 03.15 WIB, pintu ditutup koran sehingga hanya tampak siluet orang berjaga sambil duduk di depan pintu itu. Dari sela-sela pintu, sedikit terlihat ada sejumlah orang duduk di lorong. Tempo masih bisa mendekati pintu.

Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi berujar Setya belum bisa dibesuk. Dia mengatakan itu adalah arahan dokter.

Advertising
Advertising

Dia lantas menunjukkan sebuah foto. Kata dia, foto itu merupakan penampakan di depan pintu ruangan Setya. Dari foto, tampak imbauan "Pasien perlu istirahat dari penyakitnya dan belum bisa dibesuk" dengan mengatasnamakan dokter Bimanesh yang menangani Setya.

Baca: Setnov Kecelakaan, Pintu Ruang Rawat Rumah Sakit Ditutupi Koran

Karena itu, Fredrich hanya mengizinkan tiga penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi melihat sebentar keadaan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu. "Sudah, sudah lihat bahkan mereka sampai ambil video, sudah dikirim ke bosnya, mungkin bosnya puas," ujarnya.

Setelah melihat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu, menurut Fredrich, para penyidik masih menunggu di sekitar ruangan lantaran ingin menemui dokter. Padahal, kata dia, dokter baru datang sekitar pukul 07.00 atau 08.00. "Tapi dia bilang 'kita mau tunggu, mau telepon', saya bilang ratusan kali bersama suster, enggak bisa."

Penyidik KPK akhirnya bisa menemui dokter Bimanesh Sutarjo yang merawat Setya Novanto pada Jumat, 17 November 2017 sekitar pukul 06.10. Saat ditanyai awak media soal kondisi Setya, Bimanesh belum mau berkomentar banyak.

"Sebentar ya, saya mau bicara dulu," ujarnya sambil masuk ke ruangan bersama sedikitnya tiga orang petugas KPK di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Barat, Jumat, 17 November 2017.

Setya Novanto mengalami kecelakaan pada Kamis malam, 16 November 2017. Mobil yang ditumpanginya menabrak tiang listrik. Kini, dia dirawat di Rumah Sakit Medika, Permata Hijau, Jakarta Barat.

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya