Cemas Golkar Kiamat, Akbar Tandjung Desak Setya Novanto Diganti

Selasa, 14 November 2017 20:43 WIB

Mantan ketua DPR Akbar Tandjung (kiri) menyampaikan sambutan saat membuka diskusi dalam rangka memperingati hari kebangkitan nasioanal, disaksikan para pembicara yaitu budayawan Radhar Panca Dahana (tengah) dan moderator Indah Nataprawira (kanan) di Jakarta, Senin (21/5). ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tandjung mendesak Setya Novanto diganti dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Akbar Tanjung khawatir kasus yang menjerat Setya Novanto berdampak buruk bagi perolehan suara partai pada Pemilu 2019 mendatang.

"Satu-satunya cara adalah bagaimana supaya Golkar ini secara organisasi memiliki solidaritas yang tinggi dan terkonsolidasi dengan baik, terjadi adanya perubahan dalam kepemimpinan," ucapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 November 2017.

Akbar mengatakan pergantian ketua umum partai adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan Partai Golkar. Menurut Akbar, posisi Setya Novanto di pucuk pimpinan partai bakal berdampak pada citra Partai Golkar di mata pemilih.

Baca juga: Setya Novanto Tersangka Lagi, DPD Golkar Mengaku Tetap Solid

Akbar mengungkapkan kecemasannya perolehan suara Partai Golkar tak bisa memenuhi parliamentary threshold sebesar 4 persen suara. Itu artinya, Partai Golkar terancam tak bisa mengirim wakilnya duduk di DPR.

Advertising
Advertising

Terlebih dirinya mendengar elektabilitas Golkar saat ini ada di angka 7 persen. "Kalau di bawah 4 persen boleh dikatakan, ya dalam bahasa saya, bisa terjadi kiamat di partai Golkar ini," ujarnya.

Pergantian Ketua Umum Partai Golkar dirasa semakin penting, menurut Akbar, mengingat tahun depan digelar Pilkada serentak 2018. Pergantian ketua umum, kata Akbar, bisa membuat Golkar sukses dalam pemilihan kepala daerah serentak tahun depan. Kepemimpinan yang baru bakal membuat Golkar secara organisasi terkonsolidasi dengan baik.

Terkait sosok yang layak menggantikan Setya Novanto di pucuk pimpinan, Akbar menyerahkannya pada mekanisme yang berlaku di partai. Pemilihan ketua umum baru, harus dilaksanakan dalam forum musyawarah nasional atau musyawarah nasional luar biasa sesuai AD/ART.

"Saya tidak dalam posisi untuk menyebut nama-nama itu. Serahkanlah kepada mekanisme munas, atau mekanisme partai. untuk memutuskan siapa yang terbaik," ucapnya.

Kendati Setya Novanto kembali dijadikan tersangka oleh KPK, seluruh jajaran pengurus Partai Golkar mengaku tetap mendukung kepemimpinan Setya Novanto. Salah satu dukungan datang dari Ketua DPD Bali I Ketut Sudikerta.

Baca juga: Di Depan Kader Golkar Setya Novanto Berpesan: Hindari Korupsi

Ia mengatakan Ketua DPD yang hadir pada acara penutupan atap bangunan (topping off) pembangunan Gedung Panca Bakti di kompleks kantor DPP Golkar dan perayaan hari ulang tahun Setya Novanto yang ke-62 pada Minggu, 12 November 2017 menyatakan dukungan kepada Setya untuk menyelesaikan kepemimpinannya di Golkar.

“Kami menyampaikan dukungan secara bulat kepada Pak Ketua Umum untuk menyelesaikan proses hukum yang beliau hadapi dan mendukung kepemimpinan beliau sampai berakhir masa jabatan," kata Sudikerta yang digadang-gadang menjadi calon gubernur Bali tersebut.

Dukungan yang sama disampaikan Idrus Marham. "Segenap pimpinan DPD Partai Golkar provinsi se-Indonesia tadi menghadap pada ketua umum," kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham di kantor DPP Partai Golkar pada Minggu, 12 November 2017.

BACA: Akbar Tandjung Khawatir Golkar Gagal di Pemilu 2019

Berita terkait

Perwakilan Golkar di Susunan Calon Kabinet Prabowo

17 hari lalu

Perwakilan Golkar di Susunan Calon Kabinet Prabowo

Prabowo juga memberikan sejumlah kursi calon wakil menteri maupun kepala badan untuk kader Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar akan Undang Jokowi dan Prabowo di Puncak HUT ke-60

17 hari lalu

Partai Golkar akan Undang Jokowi dan Prabowo di Puncak HUT ke-60

Puncak HUT Golkar akan diselenggarakan di Sentul International Convention Center (SICC) pada 12 Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Golkar Dapat 3 Kursi Ketua Komisi dan 17 Wakil Ketua AKD di DPR

18 hari lalu

Golkar Dapat 3 Kursi Ketua Komisi dan 17 Wakil Ketua AKD di DPR

Sekjen Golkar, Muhammad Sarmuji, menyatakan kader yang akan menempatkan posisi ketua komisi akan diumumkan sehari sebelum penetapan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Terima Kasih ke Jokowi: Dilantik 3 Kali, Kemudian jadi Warna Kuning

26 hari lalu

Bahlil Terima Kasih ke Jokowi: Dilantik 3 Kali, Kemudian jadi Warna Kuning

Bahlil mengatakan bahwa ia dilantik tiga kali sebagai pejabat selama 10 tahun pemerintahan Jokowi. Jabatannya, kata dia bertahap taklangsung menteri.

Baca Selengkapnya

Meutya Hafid, Wartawan Perang yang Pernah Disandera di Irak Disebut-sebut Bakal Jadi Menkominfo

33 hari lalu

Meutya Hafid, Wartawan Perang yang Pernah Disandera di Irak Disebut-sebut Bakal Jadi Menkominfo

Mantan wartawan perang Metro TV, Meutya Hafid, disebut-sebut disodorkan Partai Golkar untuk menjadi Menkominfo dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Kembali Jadi Anggota DPR, Meutya Hafid Ungkap Rencananya 5 Tahun ke Depan

34 hari lalu

Kembali Jadi Anggota DPR, Meutya Hafid Ungkap Rencananya 5 Tahun ke Depan

Politikus Partai Golkar Meutya Hafid kembali menjadi anggota DPR periode 2024-2029. Apa rencananya 5 tahun ke depan?

Baca Selengkapnya

Pilgub Banten 2024: Airin-Ade Sumardi Soroti Kesenjangan Kawasan Banten Utara dan Selatan

36 hari lalu

Pilgub Banten 2024: Airin-Ade Sumardi Soroti Kesenjangan Kawasan Banten Utara dan Selatan

Airin juga menyoroti persoalan pengangguran di Banten menjadi angka tertinggi se-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Sebut Golkar Sudah Setor Nama Calon Menteri ke Prabowo

46 hari lalu

Bamsoet Sebut Golkar Sudah Setor Nama Calon Menteri ke Prabowo

Bamsoet belum berbicara lebih detail mengenai jumlah kursi yang diberikan Prabowo untuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Munaslub Kadin Bikin Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid, Munaslub Golkar Buat Bahlil Gantikan Airlangga Hartarto

48 hari lalu

Munaslub Kadin Bikin Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid, Munaslub Golkar Buat Bahlil Gantikan Airlangga Hartarto

Dalam waktu berdekatan terjadi dua munaslub, yaitu Munaslub Kadin dan Munaslub Golkar. Anindya Bakrie dan Bahlil geser ketua sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Peluncuran Buku 'Kepedihan Berubah Senayan' Karya Darul Siska

57 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Peluncuran Buku 'Kepedihan Berubah Senayan' Karya Darul Siska

Menurut Bamsoet, buku ini menekankan pada pentingnya konsistensi dan ketekunan dalam berpolitik, serta komitmen pada tujuan mulia dalam melayani rakyat dan negara.

Baca Selengkapnya