Mengenal 4 Tokoh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Jumat, 10 November 2017 05:56 WIB

Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan kepada empat tokoh Indonesia di Istana Negara, Jakarta, 9 November 2017. keempat nama tersebut dipilih berdasarkan jasa dan tindakan kepahlawanan mereka. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta – Melalui Keputusan Nomor 115/TK/Tahun 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan pada Kamis, 9 November 2017, Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada empat tokoh, yakni M. Zainuddin Abdul Madjid tokoh asal Nusa Tenggara Barat, Laksamana Malahayati (Keumalahayati) tokoh asal Nanggroe Aceh Darussalam, Sultan Mahmud Riayat Syah tokoh asal Kepulauan Riau, dan Lafran Pane tokoh asal Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Ada syarat umum dan syarat khusus yang harus dipenuhi sebelum akhirnya tokoh tersebut diputuskan memperoleh gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden,” ujar Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial, Hartono Laras dikutip dari siaran pers Kementerian Sosial pada Kamis, 9 November 2017.

Baca: TGKH Abdul Madjid, Pahlawan Nasional Pendiri Nahdlatul Wathan

Setelah melalui proses penilaian, empat tokoh tersebut dinilai layak menyandang gelar sebagai Pahlawan Nasional.

- Tuan Guru Kiai Haji (TGKKH) M. Zainuddin Abdul Madjid
Ia lahir di Nusa Tenggara Barat 19 April 1908 dan wafat pada 21 Oktober 1997. Zainuddin dianggap sebagai seorang nasionalis pejuang kemerdekaan, da'i, ulama, dan tokoh pendidikan emansipatoris.
Selain itu, ia merupakan pendiri organisasi Islam Nahdatul Wathan. “Organisasi ini menjadi organisasi Islam terbesar di Lombok yang memberikan perhatian kepada pendidikan dan agama,” kata Hartono.

Advertising
Advertising

- Laksamana Malahayati
Tokoh perempuan ini merupakan tokoh pejuang asal Nanggroe Aceh Darussalam. Malahayati lahir pada tahun 1550 dan wafat pada 1615. Ia dimakamkan di Krueng Raya, Aceh Besar.
Hartono menjelaskan, Malahayati merupakan laksamana perempuan pertama dari Aceh. Ia membentuk pasukan "Inong Balee" yang berisi para janda prajurit Aceh yang mahir menembakkan meriam dan menunggang kuda.
Tahun 1559 Malahayati memimpin armada laut berperang melawan Belanda dan berhasil menewaskan Cornelis De Houtman. Di Tahun 1606, Malahayati bersama Darmawangsa Tun Pangkat (Sultan Iskandar Muda) berhasil mengalahkan armada laut Portugis. “Sebelumnya nama Malahayati telah diabadikan sebagai nama kapal perang jenis perusak kawal berpeluru kendali kelas Fatahillah milik TNI AL dengan nomor lambung 362,” ujarnya.

- Sultan Mahmud Riayat Syah
Sultan Mahmud lahir di Sulu Sungai Riau pada Agustus 1760 silam dan wafat pada 12 Januari 1812. Pada rentang tahun 1782 hingga 1784, Sultan berhasil mengalahkan Belanda yang ingin menanamkan pengaruhnya di Riau dalam Perang Riau I dengan meledakan Kapal Komando Belanda Malaka's Walvaren.
Ditahun 1784, Sultan kembali memimpin perang melawan Belanda yang dipimpin Pieter Jacob van Braam di Tanjung Pinang. Namun kata Hartono, Sultan Mahmud menolak ajakan Belanda untuk berdamai dan menerapkan startegi gerilya laut untuk mengacaukan perdagangan Belanda di Selat Melaka dan Kepulauan Riau. Tahun 1811 Sultan Mahmud mengirimkan bantuan kapal perang lengkap guna melawan ekspansi Belanda ke Sumatera Timur, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung.

- Lafran Pane
Tokoh asal Yogyakarta ini lahir di Sipirok pada 12 April 1923 dan wafat di Yogyakarta pada 24 Januari 1991. Lafran Pane dikenal sebagai tokoh pergerakan pemuda dan memprakarsai pembentukan Himpunan Mahasiswa Islam pada tanggal 5 Februari 1947.
Menurut Hartono, dalam perjalanannya, HMI secara konsisten menolak gagasan Negara Islam yang digagas oleh Maridjan Kartosoewiryo, pendiri gerakan Darul Islam. Lafran Pane menjadi salah satu tokoh utama penentang pergantian ideologi negara dari Pancasila menjadi komunisme.

Baca: Mensos Khofifah Imbau Hening Cipta di Hari Pahlawan

Penganugerahan gelar kepada empat orang pahlawan ini diberikan kepada para ahli waris. “Dengan penganugerahan keempat pahlawan nasional baru tersebut, maka jumlah Pahlawan Nasional Indonesia saat ini berjumlah 173 orang yang terdiri dari 160 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Para pahlawan tersebut berasal dari sipil dan juga TNI/Polri,” ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam acara penganuherahan gelar tersebut.

Berita terkait

Jejak Akhir RA Kartini, Wafat di Rembang dan Tempat Peristirahatan Terakhirnya

4 jam lalu

Jejak Akhir RA Kartini, Wafat di Rembang dan Tempat Peristirahatan Terakhirnya

RA Kartini lahir di Jepara dan meninggal dunia di Rembang Jawa Tengah. Kisah kematiannya dan dimakamkan di mana?

Baca Selengkapnya

KH Ahmad Dahlan dari Kampung Kauman Susah payah Mendirikan Muhammadiyah

44 hari lalu

KH Ahmad Dahlan dari Kampung Kauman Susah payah Mendirikan Muhammadiyah

Hari ini, 138 tahun KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah. Anak Kampung Kauman Yogyakarta ini menjadi ulama besar dan pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Mengenal IJ Kasimo, Pendiri Partai Katolik dan Universitas Katolik Atmajaya

44 hari lalu

Mengenal IJ Kasimo, Pendiri Partai Katolik dan Universitas Katolik Atmajaya

Profil IJ Kasimo, pendiri Partai Katolik dan Universitas Katolik Atmajaya. Ini kiprah pahlawan nasional yang mencetuskan Plan Kasimo.

Baca Selengkapnya

Napak Tilas Syekh Yusuf, Pahlawan Nasional dari Sulawesi Selatan hingga Cape Town Afrika Selatan

4 Juli 2024

Napak Tilas Syekh Yusuf, Pahlawan Nasional dari Sulawesi Selatan hingga Cape Town Afrika Selatan

Nama Syekh Yusuf terkenal di Afrika Selatan, terdapat jejak peninggalan yang masih ada sampai sekarang.

Baca Selengkapnya

396 Tahun Syekh Yusuf, Pahlawan Nasional Panutan Nelson Mandela

4 Juli 2024

396 Tahun Syekh Yusuf, Pahlawan Nasional Panutan Nelson Mandela

Syekh Yusuf dianugerahi pahlawan nasional dua negara memiliki perjalanan dakwah panjang hingga di Afrika Selatan. Nelson Mandela mengaguminya.

Baca Selengkapnya

Profil Kapolri Pertama, Raden Said Soekanto dan Banyak Momen Bersejarah di Awal Kemerdekaan

1 Juli 2024

Profil Kapolri Pertama, Raden Said Soekanto dan Banyak Momen Bersejarah di Awal Kemerdekaan

Jenderal Pol Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo merupakan Kapolri pertama pada 1945-1959. Ia menolak penggabungan Polri dan TNI jadi ABRI.

Baca Selengkapnya

Sosok Lafran Pane, Pendiri HMI yang Dikisahkan dalam Film Lafran

19 Juni 2024

Sosok Lafran Pane, Pendiri HMI yang Dikisahkan dalam Film Lafran

Sosok Lafran Pane dikisahkan dalam film Lafran, akan tayang serentak di bioskop pada 20 Juni 2024. Siapa dia?

Baca Selengkapnya

Jejak Singkat Perjalanan Perjuangan Kemerdekaan Tan Malaka Hingga Pemikirannya

2 Juni 2024

Jejak Singkat Perjalanan Perjuangan Kemerdekaan Tan Malaka Hingga Pemikirannya

Peran Tan Malaka sebagai pemikir dan revolusioner telah menginspirasi banyak orang dan pengaruhnya masih terasa hingga saat ini.

Baca Selengkapnya

127 Tahun Tan Malaka, Sosok Pahlawan Revolusioner

2 Juni 2024

127 Tahun Tan Malaka, Sosok Pahlawan Revolusioner

Tan Malaka, sosok penting perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan ideologinya yang khas.

Baca Selengkapnya

15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

13 Mei 2024

15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

15 tokoh Sumbar dinobatkan sebagai pahlawan nasional, antara lain Proklamator Mohamad Hatta, Imam Bonjol, Rohana Kudus, Rasuna Said, hingga AK Gani.

Baca Selengkapnya