Jusuf Kalla Resmikan RS Universitas Andalas Senilai Rp 680 miliar
Reporter
Andri el Faruqi (Kontributor)
Editor
Iqbal Muhtarom
Sabtu, 4 November 2017 17:37 WIB
TEMPO.CO, Padang - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meresmikan Rumah Sakit Universitas Andalas yang dibangun melalui pendanaan Saudi Fund for Development (SFD) dan Islamic Development Bank (IDB). "Rumah sakit ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya," ujarnya saat meresmikan RS Unand, Sabtu, 4 November 2017.
JK menyebut dulu ada anggapan RS pendidikan merupakan tempat praktiknya mahasiswa kedokteran, sehingga pasien dijadikan obyek untuk coba-coba. Tapi sebenarnya, kata JK, RS pendidikan ini biasanya didampingi profesor yang andal. Sehingga pasti kualitasnya lebih baik. "Tempat belajar dan tempatnya dokter-dokter terbaik," ujarnya.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan rumah sakit ini bisa meningkatkan kualitas lulusan Kedokteran Unand. RS ini akan menjadi laboratorium bagi mahasiswa kedokteran dalam menjalankan praktik.
Baca juga: Ke Padang, JK Akan Resmikan RS Universitas Andalas
Rektor Unand Tafdil Husni mengatakan rumah sakit ini dibangun di atas lahan seluas 3,5 hektare. Adapun biaya pembangunannya mencapai Rp 680 miliar. "Dengan layanan kesehatan berkualitas. Sehingga kami bisa tingkatkan kelulusan dokter," ujarnya.
Rumah sakit ini memiliki 200 tempat tidur dilengkapi dengan sarana dan prasarana untuk pelayanan pasien. RS Unand melayani rawat jalan, pelayanan rawat inap, kamar operasi, UGD, instalasi farmasi, menerima rujukan, pelayanan ICU, dan ambulans.
RS Unand juga dilengkapi fasilitas radioterapi onkologi, kemoterapi, dan gastroenteritis yang modern. Sehingga diharapkan RS Unand bisa memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna kepada pasien. "Program unggulannya pada penyakit keganasan dan gastrointestinal," ujarnya.
Baca juga: Jusuf Kalla ke Universitas Andalas, Mahasiswa Gelar Unjuk Rasa
Di samping fasilitas kesehatan, rumah sakit ini dikembangkan sebagai pusat pendidikan bagi mahasiswa kedokteran. Sehingga diharapkan RS Unand mampu mengembangkan riset translasional untuk mempercepat kemandirian bangsa dalam produk kesehatan.
ANDRI EL FARUQI