Mahfud MD: KAHMI Undang Jokowi Buka Musyawarah Nasional di Medan

Reporter

Amirullah

Jumat, 3 November 2017 20:28 WIB

Presiden Jokowi bersiap melepaskan anak panah saat mengikuti rangkaian acara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 28 Oktober 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) mengundang Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk membuka Munas KAHMI di Medan. Munas yang akan digelar pada 17-18 November itu akan dihadiri sekitar 1.400 peserta.

"Kami sangat berharap dikunjungi oleh seorang Kepala Negara. Tadi Presiden menyatakan, Insya Allah akan hadir membuka munas KAHMI pada 17 November," kata Koordinator Presidium KAHMI Mahfud MD seusai pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jumat, 3 November 2017.

Baca: Jokowi Bakal Tetapkan Pendiri HMI Sebagai Pahlawan Nasional

Mahfud mengatakan HMI dan KAHMI adalah anak bangsa yang lahir bersama Republik Indonesia dan mempertahankannya. Organisasi tersebut, kata dia, ikut memantapkan pemberlakuan dan penghayatan ideologi Pancasila dan konstitusi dalam berbagai tahapan, baik saat merumuskan maupun membuat undang-undang. Karena itu, kata Mahfud, KAHMI merasa wajib untuk menghadap kepala negara menjelang pelaksanaan Munas.

Menurut Mahfud, KAHMI adalah organisasi para intelektual. Para lulusan perguruan tinggi yang tergabung di dalamnya akan menyampaikan pemikiran-pemikiran ilmiah, analitis, dan kritis terkait dengan bagaimana Indonesia ke depan seharusnya ditata. Untuk itu, sebelum 17 November, pihaknya akan membuka simposium nasional yang diikuit oleh para guru besar dan doktor alumni HMI di Jakarta.

Bila Munas KAHMI dibuka oleh Presiden, kata Mahfud, simposium yang akan berlangsung selama tiga hari tersebut akan dibuka oleh Wakil Presiden pada 14 November 2017. "Nah, simposium itu sendiri berjudul 'Membangun Negeri Memihaki Bangsa Sendiri'," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Baca: Jokowi: Optimalisasikan Dana Desa untuk Ciptakan Lapangan Kerja

Advertising
Advertising

Tema simposium diambil dengan pertimbangan pembangunan yang dilakukan selama ini belum memihak pada bangsa sendiri. Padahal, pembangunan sangat pesat dan sudah tidak ada batasan. Indonesia, kata Mahfud, bisa punya apa saja, termasuk inteklektual, dan kekayaan yang begitu banyak. Tetapi pembangunan belum terasa memihak pada bangsa sendiri. Ada kesenjangan yang terjadi di masyarakat.

"Tadi Presiden bicara tentang kesenjangan. Beliau mengatakan, menyadari ada kemajuan, tetapi ada kesenjangan, sehingga terasa perlu diadilkan lagi di dalam pelaksanaannya," ujar Mahfud MD.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

6 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

6 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

6 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

6 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

7 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

7 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

7 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

8 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

11 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

11 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya