Hari Galungan, Pura Besakih di Kaki Gunung Agung Padat Pengunjung
Reporter
Antara
Editor
Rina Widiastuti
Rabu, 1 November 2017 12:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan umat Hindu memadati Pura Besakih di Kabupaten Karangasem, Bali, pada Hari Galungan. Meskipun lokasinya masuk dalam radius berbahaya aktivitas vulkanik Gunung Agung, pura tersebut tetap ramai pengunjung yang ingin bersembahyang.
"Pemedek atau warga yang akan bersembahyang mulai berdatangan sejak pagi hari. Umat yang dayang bukan hanya dari wilayah sekitar pura saja tetapi juga dari seluruh Pulau Dewata," kata Jero Mangku Dharma, Pemangku Pura Penataran Agung Besakih, Rabu, 1 November 2017.
Baca: Pengungsi Gunung Agung Laksanakan Persembahyangan Galungan
Perayaan Hari Galungan tetap digelar di Pura Besakih seperti biasa. Tidak ada perbedaan pelaksanaan Galungan saat ini dengan enam bulan lalu, ketika Gunung Agung masih berstatus aman.
Puluhan petugas ritual upacara melaksanakan aktivitas seperti biasa, begitu juga dengan krama yang bersembahyang. Menurut Jero Bharma, Pura Besakih sempat sepi ketika status awas Gunung Agung, namun para pemangku tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa.
"Saya mendapatkan informasi bahwa status Gunung Agung turun. Saya juga lihat di televisi Pak Gubernur Bali memperbolehkan aktivitas persembahyangan pada perayaan Galungan," ujarnya.
Jero Dharma mengungkapkan bahwa tidak ada ritual khusus para perayaan Galungan di Pura Besakih. Pemangku hanya melayani umat yang akan bersembahyang saja. "Tidak ada yang khusus, tidak pula ada ritual khusus. Kalau ritual khusus hanya dilaksanakan sesuai rangkaian upacara yang sudah ditetapkan otoritas," kata dia.
Baca: Status Gunung Agung Turun: Sebagian Pengungsi Kembali ke Rumah
Wayan Rapiana, 38 tahun, salah satu warga yang bersembahyang di Pura Besakih, mengaku selalu rutin bersembahyang ke pura ini bersama keluarganya setiap Galungan, enam bulan sekali. "Bukan hanya Galungan saja tetapi juga perayaan-perayaan besar," ujar dia.
Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menurunkan status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Bali dari level IV (Awas) menjadi level III (Siaga). Dari penurunan status tersebut, enam desa yakni Jungutan, Ban, Sebudi, Dukuh, Buwana Giri dan Besakih masuk dalam kawasan rawan bencana radius enam kilometer dan perluasan 7,5 kilometer.