Sekjen PDIP Ingin Pasangan Jokowi seperti Hamzah Haz

Minggu, 29 Oktober 2017 08:19 WIB

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan keterangan pers usai menggelar diskusi dengan sejumlah petani dan ahli pertanian jelang Rakernas PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, 7 Januari 2016. ANTARA FOTO/

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan masih terlalu dini membicarakan bakal calon wakil presiden yang cocok untuk mendampingi Joko Widodo atau Jokowi dalam pemilihan presiden 2019.

"Masih terlalu dini. Proses kaderisasi muncul tak hanya di dalam partai, tapi juga di luar partai," katanya di kantor Dewan Pengurus Pusat PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 28 Oktober 2017.

Baca: Dukung UU Ormas, PDIP Tak Khawatir Hilangnya Pemilih Muslim

Meski demikian, Hasto menyampaikan kriteria bakal cawapres yang diperlukan untuk mendampingi Jokowi. Yang utama, kata Hasto, wapres haruslah dapat bekerja sama dengan presiden.

"Wakil kan membantu presiden. Jangan wapres punya politik yang berbeda dengan presidennya," ujarnya.

Hasto mencontohkan Megawati Sukarnoputri dan Hamzah Haz ketika dipasangkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat pada 2001. Hamzah merupakan politikus Partai Persatuan Pembangunan.

"Partainya berbeda, tapi mereka menilai pentingnya kesatupaduan negara ini," ucapnya.

Baca: PDIP Buka Peluang Koalisi dengan PKS dalam Pilgub Jabar

Hasto menceritakan, ketika itu, Megawati dan Hamzah kompak serta menyepakati kode-kode tertentu sebelum mengambil keputusan dalam sidang kabinet.

"Pak Hamzah, kalo saya mengambil putusan dalam sidang kabinet, sebelum palu saya ketuk, kalau Pak Hamzah ada tidak setuju, tolong pegang tangan saya," tuturnya menirukan Megawati.

Permintaan Megawati itu menjadi bentuk sinyal di antara keduanya. Kendati keputusan hampir final, kata Hasto, Megawati akan urung mengetuk palu jika Hamzah menunjukkan sinyal tidak sepakat.

"Wapres membantu presiden menjabarkan politik pembangunan dari presiden itu," katanya.

Ketika ditanyai soal relasi Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla berdasarkan kriteria yang dia sebutkan, Hasto irit bicara. "Itu teman-teman saja yang melihat, harus tanya rakyat," ujarnya.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

11 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

11 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

11 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

11 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

11 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

12 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

12 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

13 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

15 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

16 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya