150 Pemuda dari 21 Negara Belajar Toleransi di Jombang

Sabtu, 28 Oktober 2017 21:54 WIB

Pawai lebaran ketupat diikuti oleh beberapa pemuka agama mengiring gunungan ketupat pada rutial budaya lebaran ketupat di Jalan Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta, 26 Juli 2015. Rombongan pemuka agama ini melambangkan kerukunan antar umat beragama. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 150 pemuda dari 21 negara termasuk negara anggota ASEAN mengikuti pertemuan pemuda lintas iman ASEAN atau ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC). Kegiatan yang digelar di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu), Jombang, Jawa Timur itu berlangsung mulai Sabtu, 28 Oktober 2017 hingga 30 Oktober 2017.

Kegiatan ini dibuka Wakil Menteri Luar Negeri RI Abdurrahman Muhammad Fachir. Menurut Fachir, Jombang dipilih sebagai tempat AYIC karena tingkat toleransi antar umat beragama yang tinggi di Kota Santri tersebut. “Kabupaten Jombang ini termasuk kota yang berhasil menerapkan toleransi antar umat beragama,” kata Fachir, Sabtu, 28 Oktober 2017.

Baca juga: Dua Pemuka Agama Asal Nigeria Berbagi tentang Perdamaian

Kondisi di Jombang tersebut sejalan dengan tema yang diusung AYIC 2017 yakni Tolerance in Diversity for A World Harmony atau toleransi dalam keberagaman untuk perdamaian dunia. “Tema ini juga sejalan dengan semboyan negara kita yakni Bhinneka Tunggal Ika,” kata Fachir. Kegiatan AYIC ini bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ASEAN ke-50 atau setengah abad.

Melalui AYIC diharapkan pemuda di Asia Tenggara maupun negara lain memahami toleransi antar umat manusia. Pemilihan pesantren sebagai tempat utama para pemuda itu berkumpul, menurutnya, karena pesantren mengajarkan nilai-nilai toleransi antar umat manusia. “Peserta akan mendapatkan gambaran yang ada di pesantren karena di sini semua ada, mulai dari toleransi sampai kehidupan sosialnya,” kata Fahir.

Advertising
Advertising

Direktur Pusat Studi ASEAN (PSA) Unipdu Zahrul Azhar mengatakan para peserta akan mengikuti seminar, diskusi, dan kunjungan ke berbagai tempat di pesantren maupun luar pesantren. “Mereka seperti nyantri (mondok) karena juga belajar tentang kehidupan pesantren dan toleransi antar pemuda lintas negara,” kata pria yang akrab disapa Gus Hans ini.

Baca juga: Rekonsiliasi Islam dan Kristen dalam The Imam and The Pastor

Mereka direncanakan akan mengunjungi beberapa tempat ibadah yang ada di Jombang dan Mojokerto serta berkunjung di desa yang masyarakatnya sangat plural namun penuh kedamaian dan menjunjung tinggi toleransi.

Peserta dari negara anggota ASEAN antara lain Indonesia, Brunei Darussalam, Thailand, Kamboja, Myanmar, Malaysia, Singapura, Filipina, Laos, dan Vietnam. Sedangkan dari luar ASEAN diantaranya Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Belanda, Hongaria, Pakistan, Madagaskar, Mesir, Inggris, Libya, Lithuania, Maroko, Tanzania, dan Pakistan.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

2 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

35 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

51 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya