TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, akhirnya memulangkan semua pengungsi Gunung Api Ile Lewotolok ke kampung halaman masing- masing. Pemulangan ini dilakukan setelah aktivitas gunung api menurun.
"Sebanyak 701 pengungsi, atas kemauan sendiri, telah kembali ke kampung masing-masing," kata Wakil Bupati Lembata Thomas Langodai kepada wartawan, Sabtu, 28 Oktober 2017.
Pengungsi yang dipulangkan berasal dari tiga desa, yaitu Lamagute sebanyak 117 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa 354 orang. Waimatan sebanyak 79 KK dengan jumlah jiwa 276 orang, dan Dusun 1 Desa Waimatan sebanyak 20 KK dengan jumlah jiwa 71 orang, sehingga totalnya 701 orang.
Menurut Thomas, Pemda Lembata dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta organisasi masyarakat sipil terkait tetap melakukan pendampingan sampai kegiatan relokasi dilakukan. "Kami bersyukur karena peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa, luka parah, sakit, dan penyakit yang membahayakan," ujarnya.
Pemkab Lembata menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, yang dengan caranya sendiri, mengambil bagian meringankan beban, menghibur, dan meneguhkan masyarakat, yang selama 17 hari ditampung di posko penampungan pengungsi Gunung Api Ile Lewotolok.
"Pemda Lembata juga menyampaikan terima kasih atas kerja samanya selama bencana gempa bumi melanda Lembata secara umum dan Ile Lewotolok secara khusus," kata Thomas.