Kontras Usulkan Komisi Kepresidenan untuk Tuntaskan Kasus HAM

Reporter

Dias Prasongko

Selasa, 24 Oktober 2017 17:21 WIB

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengantarkan ribuan kartu pos bergambar mendiang Munir untuk Presiden Joko Widodo di Kantor Sekertariat Negara, Jakarta, 17 Januari 2017. Dalam ribuan kartu pos tersebut terdapat sejumlah tanda tangan masyarakat dari 20 daerah di Indonesia. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Pemantauan Impunitas Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Feri Kusuma mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk komisi kepresidenan dalam rangka menangani pelanggaran HAM berat di Indonesia. Sebab, kata Feri, Kontras menilai bahwa masih banyak kasus-kasus pelanggaran HAM berat hingga kini belum selesai.

"Hasil penyelidikan Komnas HAM tidak ditindaklanjuti oleh Kejaksaan Agung. Proses ini menyebabkan ketidakpastian bagi korban," kata Feri di Bakoel Koffie, Jakarta pada pada, Selasa 24 Oktober 2017.

Hal itu disampaikan Feri dalam konferensi pers terkait Satu Tahun Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh (KKR Aceh) sejak ditetapkan oleh Gubernur Aceh pada 24 Oktober 2016. Kinerja lembaga tersebut merupakan mandat UU No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh sebagai upaya penyelesaian non-yudisial terkait konflik masala lalu di Aceh antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka.

Baca juga: Komnas HAM Akan Lanjutkan Penyelidikan Peristiwa 1965

Feri menjelaskan bahwa pembentukan komisi tersebut merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mempercepat dan mempermudah bagi presiden dalam rangka penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM. Apalagi hingga sekarang masih banyak rekomendasi-rekomendasi yang dikeluarkan tetapi tidak banyak yang dilakukan oleh pemerintah.

Advertising
Advertising

"Kenapa tidak ada satupun kasus yang kemudian dibawa ke pengadilan? Lalu, kenapa tidak ada tindaklanjut dari rekomendasi sebelumnya?," kata Feri.

Meski begitu, Feri meminta supaya orang-orang yang nanti duduk di komisi tersebut bukan berasal dari unsur politik. Ia mengatakan sebaiknya orang-orang yang duduk di komisi itu merupakan orang yang berintegritas, kompeten dan berpihak pada keadilan, hukum dan HAM.

Selain itu, Feri juga meminta pembentukan komisi ini harus berada langsung di bawah dan bertanggung jawab langsung sepenuhnya kepada presiden. Sebab selama ini, kata Feri, penyelesaian pelanggaran HAM berada di bawah menteri-menteri terutama Menteri Politik, Hukum dan Keamanan.

Baca juga: 3 Tahun Jokowi-JK, Kontras: Ada Dramatisasi Hukuman Mati

Menurut Feri, program pembentukan lembaga ini sebetulnya sudah sesuai dengan apa yang telah dicanangkan Jokowi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Apalagi, dalam program-program Nawacita Jokowi, penyelesaian kasus pelanggaran-pelanggaran HAM merupakan salah satu program yang sengaja diusung ketika dirinya mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan presiden 2014 lalu.

"Komisi ini sebenarnya mirip dengan apa yang disebut oleh Jokowi dalam RPJMN. Nah, di kami menyebutnya komisi kepresidenan, di RPJM disebut komisi ad-hoc," ucap Feri.

Komisi ini kata Feri nanti bisa bekerja secara ad-hoc selama 2,5 sampai 3 tahun. Dengan tujuan akhir untuk memberikan rekomendasi supaya pemerintah bisa mengambil keputusan secara tepat dan cepat dalam rangka penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM

Berita terkait

Kata Gibran Usai Pertemuan Jokowi dan Puan Maharani di Bali: Nggak Ada Masalah Kan

1 jam lalu

Kata Gibran Usai Pertemuan Jokowi dan Puan Maharani di Bali: Nggak Ada Masalah Kan

Gibran menanggapi pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Ketua DPR RI Puan Maharani, saat jamuan santap malam World Water Forum di Bali

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Pertemuan Jokowi dan Puan di World Water Forum Bali Bentuk Keteladanan

2 jam lalu

PDIP Sebut Pertemuan Jokowi dan Puan di World Water Forum Bali Bentuk Keteladanan

PDIP menilai pertemuan Puan Maharani dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam rangkaian World Water Forum merupakan bentuk keteladanan

Baca Selengkapnya

Begini Wujud Taman Konservasi Mangrove yang Dipamerkan Jokowi kepada Delegasi World Water Forum ke-10

6 jam lalu

Begini Wujud Taman Konservasi Mangrove yang Dipamerkan Jokowi kepada Delegasi World Water Forum ke-10

Jokowi dan pemimpin negara peserta World Water Forum ke-10 mengunjungi taman konservasi Mangrove di Bali.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pertemuan Bilateral dengan Pemimpin Sri Lanka dan Tajikistan, Bahas Pengelolaan Air

7 jam lalu

Jokowi Pertemuan Bilateral dengan Pemimpin Sri Lanka dan Tajikistan, Bahas Pengelolaan Air

Presiden RI Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara atau pemerintahan membahas kerja sama kedua negara dalam pengelolaan sumber daya air.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

8 jam lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

8 jam lalu

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

Puan Maharani mengungkapkan isi pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada Gala Dinner WWF di Bali. Ia mengaku juga berbicara dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Tilas Kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Indonesia pada Mei Tahun Lalu

9 jam lalu

Tilas Kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Indonesia pada Mei Tahun Lalu

Hampir genap satu tahun sebelum dia dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 20 April 2024, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengunjungi Indonesia. Ini jejaknya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Berduka Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat: Doa Tulus Saya Panjatkan

9 jam lalu

Jokowi Berduka Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat: Doa Tulus Saya Panjatkan

Presiden Jokowi menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Baca Selengkapnya

Tegaskan Peran Penting Air, Indonesia Dorong Empat Inisiatif Konkret di World Water Forum ke-10

10 jam lalu

Tegaskan Peran Penting Air, Indonesia Dorong Empat Inisiatif Konkret di World Water Forum ke-10

Untuk pertama kalinya sejak World Water Forum digelar, persoalan air dunia dibahas di tingkat kepala negara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu Elon Musk, Undang Investasi SpaceX hingga Tesla di Indonesia

11 jam lalu

Jokowi Bertemu Elon Musk, Undang Investasi SpaceX hingga Tesla di Indonesia

Presiden Jokowi juga mengapresiasi Elon Musk atas keikutsertaannya sebagai pembicara di KTT World Water Forum dan membahas pentingnya pengelolaan air.

Baca Selengkapnya