Pilkada 2018, Wiranto:Tugas-Keinginan Partai Politik Bertabrakan

Senin, 23 Oktober 2017 12:45 WIB

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, 12 Oktober 2017. Tempo/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto mengatakan ada tabrakan kepentingan antara tugas partai politik dengan keinginan partai politik dalam proses pemilihan kepala daerah (pilkada) 2018. Menurut Wiranto, tugas partai politik untuk mencari calon kepala daerah kompeten seringkali bertabrakan dengan obsesi partai politik untuk bisa menang dalam Pilkada.

"Ini tidak bisa dibantah," kata Wiranto dalam Rapat Kerja Koordinasi Nasional Persiapan Pilkada Serentak 2018 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta pada Senin, 23 Oktober 2017. Rapat ini dihadiri Komisi Pemilihan Umum tingkat kabupaten dan kota, Badan Pengawas Pemilihan Umum tingkat kabupaten dan kota, bupati dan wakil bupati, walikota serta wakil walikota serta beberapa gubernur yang pada 2018 menyelenggarakan Pilkada serentak.

Baca:Pilkada 2018, 3 Sub Satuan Polri Akan Pantau Dunia Maya

Pada 2018, Pilkada serentak ketiga akan diikuti 171 daerah di Indonesia. Rinciannya 17 provinsi, 159 kabupaten dan 30 kota.

Menurut Wiranto, tabrakan kepentingan ini membuat partai politik lebh mencari calon pemimpin yang populis dibandingkan yang kompeten. Hal ini, kata Wiranto, tidak bisa dihindari karena keinginan untuk menang dari partai politik sangat kuat.

"Kadang-kadang iming-iming untuk menang lebih mengutamakan tokoh yang populis," kata Wirato yang juga mantan Ketua Umum Partai Hanura ini.

Advertising
Advertising

Baca juga: Pilkada 2018, Menteri Tjahjo Petakan Wilayah ...

Pilihan partai politik untuk memilih calon-calon yang dianggap populis menjadi sangat wajar. Hal ini karena pemilihan calon itu punya kesempatan untuk dipilih oleh masyarakat dan memenangkan proses pemilihan kepala daerah menjadi lebih banyak.

"Ini problem,” ujar Wiranto. Karena, jika partai itu kalah, maka akan langsung digilas dan hilang dari “peredaran”. “Sehingga harus menang."

Berita terkait

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

29 Februari 2024

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

Prabowo dapat gelar Jenderal TNI Kehormatan dari Jokowi. Pada 1998, Dewan Kehormatan Perwira memberhentikannya dari TNI, SBY salah satu anggotanya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Didampingi Wiranto Lakukan Kunjungan Kerja ke Kalimantan Timur

28 Februari 2024

Jokowi Didampingi Wiranto Lakukan Kunjungan Kerja ke Kalimantan Timur

Presiden Jokowi lepas landas dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, sekitar pukul 13.00 WIB menuju Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya

SBY dan Luhut Pernah Jadi Menko Polhukam, Terakhir Hadi Tjahjanto Gantikan Mahfud Md di Kabinet Jokowi

21 Februari 2024

SBY dan Luhut Pernah Jadi Menko Polhukam, Terakhir Hadi Tjahjanto Gantikan Mahfud Md di Kabinet Jokowi

Jokowi melantik Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam menggantikan Mahfud Md. Berikut Menko Polhukam sejak era reformasi, termasuk SBY dan Wiranto.

Baca Selengkapnya

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Daftar Menko Polhukam Selama Pemerintahan Jokowi, Benarkah Mahfud MD Paling Lama Menjabat?

3 Februari 2024

Daftar Menko Polhukam Selama Pemerintahan Jokowi, Benarkah Mahfud MD Paling Lama Menjabat?

Jokowi sebut Mahfud MD merupakan Menko Polhukam paling lama menjabat dalam dua periode pemerintahannya. Betulkah? Siapa Menko Polhukam lainnya?

Baca Selengkapnya

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

27 Januari 2024

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

Beberapa peristiwa besar libatkan Soeharto hingga proses lengsernya, pada 21 Mei 1998. Termasuk kerusuhan Mei 1998 dan 14 menteri mundur bersama-sama.

Baca Selengkapnya

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Dukung Prabowo, SBY hingga Wiranto Dinilai Khianati Keputusan Dewan Kehormatan Perwira

28 Desember 2023

Dukung Prabowo, SBY hingga Wiranto Dinilai Khianati Keputusan Dewan Kehormatan Perwira

Benny mempertanyakan sikap Wiranto, SBY, dan Agum Gumelar yang saat ini mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

3 Wantimpres Masuk TKN Prabowo-Gibran, Pengamat Soroti Potensi Abuse of Power

8 November 2023

3 Wantimpres Masuk TKN Prabowo-Gibran, Pengamat Soroti Potensi Abuse of Power

3 Wantimpres yang masuk dalam TKN Prabowo-Gibran dinilai berpotensi melakukan penyalahgunaan kewenangan, namun aturannya belum jelas.

Baca Selengkapnya

Termasuk Wiranto, Ada 3 Nama Dewan Pertimbangan Presiden di TKN Prabowo-Gibran

6 November 2023

Termasuk Wiranto, Ada 3 Nama Dewan Pertimbangan Presiden di TKN Prabowo-Gibran

Wiranto dan Habib Luthfi menjadi Dewan Pembina Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran yang resmi diumumkan hari ini. Ada purnawirawan lain di tim itu.

Baca Selengkapnya