Presiden Jokowi Tegur Menteri Sofyan Djalil, Awas Kalau Tak Bisa

Jumat, 20 Oktober 2017 23:09 WIB

Sofyan Djalil. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, MATARAM - Presiden Joko Widodo mengingatkan Menteri Agraria Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil agar menyelesaikan target pemberian sertifikat tanah kepada masyarakat. Selama ini di berbagai daerah di Jawa atau Sumatra tidak sedikit sengketa kepemilikan tanah karena tiadanya sertifikat hak atas tanah.

Joko Widodo mengemukakannya sewaktu melakukan penyerahan sertifikat tanah kepada 2.700 orang warga di empat kabupaten se pulau Lombok, di Kuta Lombok Tengah, Jum’at 20 Oktober 2017 pagi. ‘’Awas kalau tidak bisa. Saya ganti kalau tidak bisa,’’ kata Joko Widodo kepada Sofyan Djalil.

Sebenarnya, sebanyak 3.050 orang penerima sertifikat gratis dari pemerintah alasan kesulitan transportasi tidak bisa dihadirkan ke lokasi acara.

BACA:Menteri Agraria Disorot Soal Reshuffle, Sofyan Djalil: Berat...

Menurutnya, setiap kepergiannya ke suatu daerah, yang selalu menjadi pertanyaan adan kepemilikan sertifikat tanah. Tahun 2017 ini akan diberikan sebanyak lima juta serrtifikat. Tahun 2018 ditingkatkan menjadi tujuh juta sertifikat dan tahun berikutnya sebanyak sembilan juta sertifikat. ‘’Tahun 2022, seluruh masyarakat sudah pegang sertifikat,’’ ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi menyebutkan ada 1,66 juta bidang tanah tetapi yang memiliki sertifikat hanya 52 persen atau sekitar 807 ribu saja. ‘’Warga memiliki tanah bersertifikat tidak ternilai harganya,’’ ucapnya.

Advertising
Advertising

Karena itu ia meminta Presiden Joko Widodo agar terus meminta Kementerian ATR/BPN menyelesaikan kekurangannya. Sewaktu menyinggung sertifikat tanah tersebut, Zainul Majdi mengatakan hasil pertanian meningkat 13,5 persen. Hasil gabah kering giling (gkg) mencapai 2,362 juta ton gkg. Jagung bertambah produksinya 95 persen atau 1,2 juta ton. 2017 ini ditargetkan 2,1 juta ton.

BACA:Jokowi Kembali Sorot Kinerja Sofyan Djalil Soal Sertifikat

Mendengar info tersebut, Presiden Joko Widodo memanggil tiga orang petani penerima sertifikat secara bergantian berdasar pilihannya sendiri. Ini dikaitkan dengan hadiah tiga sepeda yang sudah dibawanya. Pertama Jalaludin asal Desa Jago Lombok Tengah yang menanami jagung lahannya seluas 1.950 meter persegi (m2).

Tidak hanya masalah pertanian, Jalaludin juga diminta menyebutkan Pancasila. Ternyata bisa menyebutkannya walaupun ada sedikit kekeliruan penyebutannya yang menimbulkan tawa Joko Widodo. ‘’Keringatnya ke luar sejagung-jagung,’’ kata Joko Widodo meledeknya.

Yang kedua dipanggil adalah Indrayadati asal Kesik Lombok Timur. Petani padi pemilik sawah seluas 4.901 m2 ini juga diminta menyebutkan Pancasila. Terakhir, penerima berusia tertua, Mustapa, 70 tahun asal desa Jago Lombok Tengah. Ia diminta menyebutkan tiga nama suku di Indonesia. Setelah mampu menyebutkannya Sasak, Jawa dan Sunda, dimintanya menyebutkannya satu nama suku lagi yang dikatakan Bali Hindu.

Ketiga penerima sertifikat tersebut langsung disuruh mengambil sendiri sepeda pemberian Jokowi yang disiapkan di sebelah timur lokasi acara.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

2 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

2 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

2 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

4 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

5 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

5 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

5 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

6 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

7 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

8 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya