Dokumen AS Soal 1965, NU dan Muhammadiyah Sepakat Rekonsiliasi

Jumat, 20 Oktober 2017 08:38 WIB

Ketua GP Ansor, Yaqut Qolil Qoumas. yaqut-cholil.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gerakan Pemuda AnsorNahdlatul Ulama (NU) Yaqut Cholil Qoumas, sepakat mewujudkan rekonsiliasi nasional terkait dengan peristiwa pembunuhan anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1965

Menurut dia, rekonsiliasi sebaiknya dilakukan secara alamiah, tanpa paksaan, dan diawali dengan pengakuan sejarah 1965. “Rekonsiliasi dilakukan, namun dengan pengakuan sejarah terlebih dulu,” kata dia kepada Tempo, Kamis 19 Oktober 2017.

Simak: Dokumen 1965 Diungkap, Amerika Terlibat dalam Pembantaian PKI

Sejarah kelam Indonesia pada 1965-1966 kembali mengemuka setelah lembaga nirlaba National Security Archive di The George Washington University, Amerika Serikat, meminta pemerintah setempat membuka dokumen rahasia dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia periode 1964-1968. Dokumen tersebut mengungkap sejumlah fakta, termasuk keterlibatan ormas Islam, seperti NU dan Muhammadiyah, dalam pembunuhan para anggota serta simpatisan PKI.

BACA:Ketua GP Ansor Belum Tahu Dokumen Rahasia AS Soal Sejarah 1965

Advertising
Advertising

Yaqut tidak mengelak soal keterlibatan Ansor. Menurut dia, hal itu terjadi karena desakan kondisi. “Kami tidak memungkiri itu, memang ada kader Ansor yang waktu itu melakukan pembunuhan, karena situasi perang,” ujar dia.

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, juga mendukung upaya rekonsiliasi. Menurut dia, upaya rekonsiliasi harus dilakukan dengan dialog antar-komponen bangsa. Ia yakin, dengan mengedepankan dialog, suatu saat akan menemukan titik temu. “Kalau pendekatan politik, siapa pun dia, untuk kasus 1965 rekonsiliasi akan buntu,” katanya.

BACA:Ini Fakta Baru Soal Sejarah 1965 yang Diungkap Dokumen Rahasia AS

Mengenai keterlibatan Muhammadiyah dalam peristiwa sejarah 1965 itu, menurut Haedar, Muhammadiyah tak pernah melakukan kekerasan kepada siapa pun jika tidak dalam situasi menyelamatkan negara. “Saya kira semua elemen masyarakat menumpas pemberontakan PKI saat itu,” katanya.

Sementara itu, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, Yati Andriyani, mengatakan pemerintah Indonesia bisa mempertimbangkan dokumen Amerika soal 1965 itu sebagai pendukung upaya rekonsiliasi. “Asal prosesnya setara, terbuka, dan tak mengabaikan pemulihan mereka yang menderita akibat tragedi ini,” kata dia.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

2 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

3 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

4 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

15 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

18 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya

Tetapkan 1 Syawal pada 10 April, Catat Lokasi Salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di Jakarta

18 hari lalu

Tetapkan 1 Syawal pada 10 April, Catat Lokasi Salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di Jakarta

Berikut lokasi salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di wilayah Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024

18 hari lalu

Hilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024

Keputusan berdasar pada Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang jadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Baca Selengkapnya

Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

18 hari lalu

Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?

Baca Selengkapnya

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

18 hari lalu

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?

Baca Selengkapnya