Sultan HB X Sebut Program Lima Tahunnya Sebagai Panca Mulia

Senin, 16 Oktober 2017 14:58 WIB

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paduka Paku Alam X usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, 10 Oktober 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan pidato perdana pascadilantik sebagai Gubernur DIY periode 2017 -2022 dalam sidang paripurna di DPRD DIY Senin 16 Oktober 2017.

Sultan menuturkan selama kepemimpinannya lima tahun ke depan, pemerintah DIY memutuskan berfokus memprioritaskan pengentasan kemiskinan dan pembangunan di wilayah pesisir DIY yang meliputi kabupaten Gunungkidul, Kulon Progo dan Bantul.

“Prioritas program lima tahun ke depan harus diarahkan pada satuan wilayah tertinggal khususnya Kabupaten Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo,” ujar Sultan.

Kebijakan lima tahun ke depan pemerintah DIY itu, ujar Sultan, dikemas dalam konsep program bernama Panca Mulia atau Lima Kemuliaan.

Baca juga: Sultan HB X: Pintu Yogyakarta Sekarang Menghadap Selatan

Advertising
Advertising

Panca mulia itu meliputi pertama program peningkatan kualitas hidup-kehidupan-penghidupan masyarakat. Kedua, penguatan ekonomi berbasis sumberdaya lokal. Ketiga, terwujudnya peningkatan harmoni kehidupan bersama atas dasar toleransi, tenggang rasa, kesantunan, dan kebersamaan.

Keempat, terwujudnya tata dan perilaku penyelenggaraan pemerintahan demokratis. Kelima, terwujudnya perilaku bermartabat dari para aparatur sipil penyelenggara pemerintahan atas dasar tegaknya nilai-nilai integritas yang menjunjung tinggi kejujuran, nurani rasa malu, nurani rasa bersalah dan berdosa apabila melakukan penyimpangan dalam bentuk korupsi, kolusi, dan nepotisme.

“Pedoman program Panca Lima itu musti tertuang dalam dokumen RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ),” ujarnya.

Sultan menuturkan program pemerintah DIY yang mendesak untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat pesisir antara lain bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

“Butuh peningkatan kualitas infrastruktur dasar untuk daerah terpencil dalam bentuk pembangunan jalan, jembatan, dan sistem transportasi dengan tujuan membuka akses masyarakat,” ujarnya.

Sultan menambahkan untuk bidang ketenagakerjaan DIY bakal membangun model kemitraan usaha dengan konsep perjumpaan, seperti model-model “bapak angkat”, “inti-plasma” atau konsep senada lainnya, untuk meningkatkan derajat hidup dan daya saing usaha masyarakat ekonomi bawah.

“Masyarakat miskin umumnya berketrampilan rendah, sehingga perlu program-program padat karya dan perluasan lapangan kerja yang sesuai dengan keterampilannya,” ujarnya.

Baca juga: Sultan HB X Kembali Tegaskan Kans Perempuan Jadi Gubernur DIY

Untuk warga pesisir di tiga kabupaten, Sultan HB X berjanji akan makin memperhatikan pengelolaan sektor kelautan dan perikanan. Sultan menuturkan arah program dan kegiatan kelautan dan perikanan lima tahun ke depan diupayakan untuk meningkatkan pendapatan nelayan dan usaha perikanan, melalui pengembangan usaha perikanan tangkap, budidaya, pascapanen hasil perikanan, dan agribisnis.

“Akan kami kembangkan Pusat Perbenihan Ikan dan mensinergikan industri berbasis sumberdaya hayati melalui Marine Technopark,” ujar Sultan HB X.

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

12 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

13 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

17 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

20 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

46 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

52 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

53 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

53 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

58 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya