TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X kembali menegaskan kesempatan perempuan sebagai Gubernur Yogya. "Saya belum mau pensiun, tapi gubernur sebagai pejabat publik, bagian dari NKRI, seharusnya tidak mengenal jenis kelamin," kata Sultan tegas seusai dilantik di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 10 Oktober 2017.
Sebagaimana diketahui, Keraton Jogja atau Pemerintah DIY sempat bersitegang mengenai pengganti Sultan jika kelak lelaki bernama Herjuno Darpito itu pensiun atau wafat. Umumnya, di daerah yang masih menganut sistem kerajaan atau kesultanan, posisi itu akan diisi kembali oleh anak laki-laki raja.
Baca:
Sultan HB X: Pintu Yogyakarta Sekarang ...
Jokowi Lantik Sultan HB X sebagai Gubernur ...
Namun, kasus Sultan HB X yang sudah dilantik empat kali menjabat gubernur ini khusus. Sultan tidak memiliki anak laki-laki, ia hanya memiliki anak perempuan dan ia ingin kepemimpinannya dilanjutkan oleh putrinya. Hal itu ditentang berbagai pihak, namun Sultan menanggapinya dengan melakukan uji materi UU Keistimewaan Yogyakarta ke Mahkamah Konstitusi.
Sultan meminta kata "istri" dalam pasal 18, tentang riwayat hidup calon Gubernur DIY, dihilangkan. Sebab, menurut dia, kata itu bermakna diskriminatif, membatasi posisi Gubernur DIY hanya untuk mereka yang beristri alias pria. Mahkamah Konstitusi memenangkan gugatan Sultan dan resmi menghapus kata "istri" dari pasal 18.
Sultan mengatakan bahwa ia belum akan mengubah pandangannya soal kemungkinan Yogya dipimpin perempuan. Bahkan, menurut dia, pria yang tidak punya istri, tidak punya anak pun berhak mencalonkan diri sebagai Gubernur Yogya selama sesuai dengan perundang-undangan. "Dari pada orang mempersoalkan itu, kan keputusannya dihapus (syaratnya). Kan begitu."
Baca juga: HB X Dilantik Jadi Gubernur Lagi, Warga Syukuran Sederhana
Puluhan warga Yogya dari elemen Sekretariat Bersama Keistimewaan menggelar syukuran di depan Istana Gedung Agung Yogyakarta untuk menyambut pelantikan Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paduka Paku Alam X, sebagai gubernur dan wakil gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa 10 Oktober 2017. Syukuran di ujung Jalan Malioboro itu meski hanya dikoordinir puluhan warga dengan berbaju peranakan khas abdi dalem, mendapat sambutan hangat dari para wisatawan dan warga yang kebetulan melintas.
Warga meletakkan karangan bunga ucapan selamat bagi Sultan HB X dan Paku Alam X yang akan memimpin DIY pada 2017-2022, di depan pintu Istana Gedung Agung. Mereka duduk bersila berdoa bersama lalu membagikan nasi tumpeng dengan lauk gudangan atau trancam kepada warga yang melintas di Malioboro.