KPU Beberkan Kerawanan Pilkada Jawa Barat 2018

Selasa, 10 Oktober 2017 17:15 WIB

Ilustrasi pilkada. Dok. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menyebutkan salah satu daerah yang rawan dalam pemilihan kepala daerah 2018 adalah Jawa Barat. Ketua Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat Yayat Hidayat mengamini pernyataan Tito tersebut.

“Pemilihnya paling besar sehingga energi partai politik akan ditumpahkan habis-habisan di pemilihan gubernur Jawa Barat menjelang pemilu (pemilihan umum) 2019,” kata Yayat saat dihubungi Tempo, Selasa, 10 Oktober 2017.

Menurut Yayat, tidak ada jeda antara pilkada Jawa Barat 2018 dan pemilu 2019. “Logika partai politik, kalau sukses di Jawa Barat, akan meraup untung dan akan mendapat kursi di pemilu 2019," ujarnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Adukan Mahar Cagub Jawa Barat ke Aburizal Bakrie

Karena itu, semua partai politik akan mencurahkan kekuatannya dalam Jawa Barat. "Ada 91 kursi DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dari Jawa Barat," ucapnya.

Potensi lain yang juga dikhawatirkan Yayat adalah imbas dari pilkada DKI. “Jawa Barat itu paling dekat dengan DKI. Tentu ada imbas-imbas politik dari pilkada DKI akan masuk ke Jawa Barat,” tuturnya.

Yayat menuturkan potensi masalah yang ada di depan mata di antaranya soal perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP). “Kita tahu di Jawa Barat ada 1,3 juta orang belum melakukan perekaman. Itu potensi masalah besar. Oleh karena itu, KPU sering berkoordinasi dengan Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) untuk membahas kekhawatiran itu,” katanya.

Dia berharap pemerintah provinsi dan kabupaten/kota menuntaskan penyelesaian perekaman e-KTP sehingga semua warga Jawa Barat yang memiliki hak pilih bisa mencoblos. “Dirjen (Direktur Jenderal) Administrasi Kependudukan mengatakan keyakinannya akan terselesaikan tahun ini,” ujarnya.

Yayat berujar pemilih dalam pilgub Jawa Barat, yang menjadi patokan saat ini, berjumlah sekitar 32,8 juta orang. “Itu berdasarkan DPT (daftar pemilih tetap) pemilu terakhir, pilpres (pemilihan presiden) terakhir, yang diperbarui DPT 11 kabupaten/kota yang telah melaksanakan pilkada kemarin. Jumlahnya turun sekitar 200 ribuan orang. Kemungkinan karena waktu itu masih ada DPT ganda,” ucapnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Diminta Rp 10 Miliar untuk Pilkada Jawa Barat

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat M. Wasikin Marzuki setuju dengan pernyataan Kapolri tersebut. “Kapolri pasti punya data akurat dari laporan jajarannya di Jawa Barat atas berbagai kemungkinan kerawanan dan gangguan keamanan. Kalau Bawaslu memetakan kerawanan pilkada itu dari sisi bagaimana pelaksanaan pilkada, sesuai dengan undang-undang atau tidak,” ujarnya saat dihubungi Tempo, Selasa.

Wasikin mengatakan kerawanan pilkada Jawa Barat dari kacamata Bawaslu di antaranya potensi pelanggaran dalam pelaksanaan pilkada. “Misalnya money politic dan black campaign, itu yang sudah muncul,” ucapnya.

Berita terkait

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

8 jam lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

9 jam lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

11 jam lalu

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

PDIP sudah mengajukan gugatan ke PTUN sebelum MK menyampaikan putusan sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

11 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan PDIP tidak memiliki legal standing mengajukan gugatan ke PTUN di perkara ini

Baca Selengkapnya

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

11 jam lalu

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

Hakim MK menegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena meminta izin meninggalkan sidang, padahal sidang baru dimulai kurang dari 30 menit.

Baca Selengkapnya

KPU Respons Kemarahan Hakim MK karena Absen di Sidang: Ada Agenda Penting Pilkada

13 jam lalu

KPU Respons Kemarahan Hakim MK karena Absen di Sidang: Ada Agenda Penting Pilkada

Komisioner KPU Idham Holik angkat bicara usai Hakim MK Arief hidayat marah lantaran tak ada satu pun komisoner yang hadir di sidang sengketa pileg

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Ajukan Permohonan Intervensi Gugatan PDIP di PTUN

13 jam lalu

Prabowo-Gibran Ajukan Permohonan Intervensi Gugatan PDIP di PTUN

Tim Hukum PDIP diketahui menggugat KPU karena diduga melakukan perbuatan melawan hukum atas penerimaan pendaftaran Gibran sebagai cawapres.

Baca Selengkapnya

PTUN Minta PDIP Perbaiki Gugatan terhadap KPU

14 jam lalu

PTUN Minta PDIP Perbaiki Gugatan terhadap KPU

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

15 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

KPU Mengaku Bingung Soal Gugatan PDIP di PTUN: Belum Paham Mau Jawab Apa

16 jam lalu

KPU Mengaku Bingung Soal Gugatan PDIP di PTUN: Belum Paham Mau Jawab Apa

Kata KPU soal gugatan PDIP di PTUN

Baca Selengkapnya