Kapolda Jawa Barat Petakan Konflik Jelang Pilkada Jabar 2018

Selasa, 10 Oktober 2017 13:30 WIB

Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto. TEMPO/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Semarang - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan sejumlah potensi konflik menjelang pemilihan kepala daerah Jawa Barat pada 2018. Menurut dia, pemetaan tersebut untuk menyusun sejumlah antisipasi konflik oleh kepolisian menjelang pilkada.

"Potensi konflik sangat besar untuk pilkada," kata Agung di Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, Selasa 10 Oktober 2017. Hingga kini, ia terus berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah Jawa Barat untuk pemetaan potensi konflik tersebut.

Baca: Pilkada 2018, Kapolri: Jawa Barat dan Papua Paling Rawan Konflik

Ia menyebutkan, dari pemetaan tersebut sudah ada info yang beredar di media sosial terkait keberadaan surat keputusan bodong ihwal pencalonan kepala daerah dari salah satu partai politik. "Sehingga sempat memobilisasi massa pendukung ke pusat," ujar Agung.

Agung juga menyebutkan adanya potensi konflik menjelang pilkada di daerah yang memiliki inkumben. Sebab, kata dia, calon inkumben berpotensi mengerjakan aparatur sipil negara untuk berkampanye. "Kalau ada paslon lain yang memonitor, itu bisa jadi potensi konflik," ujar Agung.

Selain itu, Agung menjelaskan potensi penggerakan massa dari sejumlah ormas dan organisasi buruh dalam pencalonan kepala daerah juga diantisipasi. Apalagi, pilkada berpotensi membuat masyarakat terpolarisasi. "Di Jawa Barat banyak ormas dan termasuk potensi buruh," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Minta Polri Petakan Potensi Kerawanan di Pilkada 2018

Advertising
Advertising

Agung juga memprediksi adanya mobilisasi massa dari daerah di sekitar Jawa Barat. Hal ini karena terdapat penduduk yang belum memiliki e-KTP dan belum masuk daftar pemilih. "Misal Kabupaten Bogor dengan Depok. Itu dapat diindikasikan bisa memobilisasi masyarakat Bogor pindah ke Depok atau sebaliknya," ujar dia. Selain itu, komunitas sepeda motor juga berpotensi digerakkan partai politik.

Pilkada Jawa Barat menjadi perhatian karena rentan potensi konflik. Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian, sebelumnya, mengatakan potensi konflik bisa terjadi karena Jawa Barat adalah lumbung suara terbesar dalam pemilihan umum.

Agung memprediksi terdapat 33 juta penduduk masuk dalam daftar pemilih tetap. Ia pun terus berkoordinasi dengan pimpinan partai politik, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk mengantisipasi potensi konflik tersebut. "Antisipasi berikutnya kita sudah lakukan rutin pertemuan dengan ormas dan termasuk dengan pemuka agama," ujarnya.

Berita terkait

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.

Baca Selengkapnya

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

20 November 2020

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 akan berbeda.

Baca Selengkapnya

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

14 Juli 2018

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

Khofifah menggandeng TNP2K.

Baca Selengkapnya

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

13 Juli 2018

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

Sebanyak 39 dari 62 permohonan gugatan pilkada 2018 yang diterima MK adalah perkara pemilihan bupati.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

13 Juli 2018

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

Bawaslu mengatakan selisih paling tipis terjadi di Kota Tegal.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

13 Juli 2018

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

Bawaslu mencatat partisipasi dalam pemilihan gubernur di 17 provinsi hanya 69 persen.

Baca Selengkapnya

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

13 Juli 2018

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

Jumlah gugatan sengketa Pilkada serentak 2018 bisa terus bergerak.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

13 Juli 2018

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

Dari hasil evaluasi pilkada 2018, Bawaslu menilai KPU perlu menggiatkan lagi sosialisasi agar pada pelaksanaan pileg dan pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Bawaslu Tangani 3.133 Laporan Pelanggaran

13 Juli 2018

Pilkada 2018, Bawaslu Tangani 3.133 Laporan Pelanggaran

Bawaslu mencatat dugaan pelanggaran tertinggi ditemukan di Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah lebih dari 500 laporan.

Baca Selengkapnya