Survei KedaiKOPI: Elektabilitas Jokowi 44,9 Persen

Reporter

Antara

Minggu, 8 Oktober 2017 20:54 WIB

Presiden Joko Widodo menonton Synchronize Festival 2017 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, 7 Oktober 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei lembaga kajian KedaiKOPI menunjukkan bila Pemilihan Presiden digelar saat ini, maka elektabilitas Presiden Jokowi sebesar 44,9 persen, sementara yang memilih opsi jawaban selain Jokowi ada 48,9 persen dan sisanya tidak menjawab.

Pada opsi jawaban selain Jokowi, responden menyebut nama Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo, Tri Rismaharini, Agus Harimurti Yudhoyono, dan beberapa nama lain.

Baca juga: Hasil Survei Jokowi Tinggi, Berikut Tanggapan Istana

"Hal ini nampaknya juga berpengaruh terhadap pilihan partai politik di 2019. Hanya 41,3 persen responden yang mengaku akan memilih partai politik pengusung Jokowi pada 2019 nanti, 53,5 persen menjawab tidak akan memilih, sementara sisanya memilih untuk tidak menjawab atau tidak memilih," ujar pendiri KedaiKOPI, Hendri Satrio dalam siaran pers, Minggu, 8 Oktober 2017.

Menurut Satrio, figur calon wakil presiden akan cukup menentukan pada Pemilu 2019 kelak. Sebanyak 49,9 persen responden mengaku faktor ini mempengaruhi dalam memilih presiden, sementara 48,4 persen menjawab tidak mempengaruhi dan sisanya tidak menjawab.

Advertising
Advertising

Baca juga: Survei: Elektabilitas Jokowi Meningkat, Prabowo Turun

Secara keseluruhan 55,7 persen responden puas dengan pemerintahan Jokowi-JK, sementara yang tidak puas 43,3 persen dan sisanya tidak menjawab. Kepuasan terhadap pemerintah utamanya dalam bidang lembangunan infrastruktur 32,7 persen dan bantuan kesehatan serta pendidikan 16,3 persen.

Sementara harga kebutuhan pokok yang naik atau mahal 22,7 persen dan janji yang belum ditepati 8,5 persen merupakan alasan ketidakpuasan terhadap pemerintahan.

Baca juga: Survei: 40,6 Persen Publik Ingin Capres Selain Jokowi dan Prabowo

Rakyat menilai pembangunan infrastruktur 24,9 persen, pelaksanaan KIP, KIS, KKS 15 persen, memberantas korupsi dan narkoba 2,6 persen dan blusukan 1,3 persen adalah janji Jokowi-JK yang sudah terpenuhi.

Berdasarkan survei wawancara tatap muka terhadap 800 responden di delapan kota, yakni Medan, Padan, Palembang, Jakarta (kecuali Kep. Seribu), Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar, pada 8-27 September 2017 dengan margin of error 3,5 persen, diketahui 55,7 persen responden puas dengan pemerintahan Jokowi.

Baca juga: Program Jokowi Disukai Publik, Demokrat: Warisan Pemerintah Dulu


Namun, menyampaikan, mayoritas dari mereka mengeluhkan masalah ekonomi. "Rakyat masih mengeluhkan tentang masalah ekonomi," ujar Hendri. Saat ditanya tentang masalah utama yang dihadapi masyarakat saat ini, itu adalah masalah ekonomi, di antaranya keperluan pokok, BBM, dan listrik mahal dikeluhkan responden sebanyak 55,4 persen.

Sedangkan masalah keperluan lapangan pekerjaan 14,1 persen, korupsi 3,9 persen, narkoba 3,3 persen, berita hoax tentang SARA 2,5 persen. "Responden yang menjawab tidak tahu ada 7,6 persen, sisa responden lain menyebutkan hal lain selain yang disebutkan di atas," jelas dia.

Baca juga: Jokowi Sindir Lawan Politiknya, Mainkan Isu Daya Beli untuk 2019


Saat ditanya tentang kondisi Indonesia saat ini, responden menjawab perekonomian yang sulit sebanyak 24 persen, demokrasi sedang diuji 21 persen, lebih baik dari pemerintahan sebelumnya 20,5 persen, normal 10,6 persen, pembangunan dan pelayanan meningkat 5,8 persen, ada korupsi 5,2 persen, ada masalah keamanan 4,8 persen tidak tahu 6,6 persen dan sisanya menjawab hal lainnya.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

13 menit lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

20 menit lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

38 menit lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

47 menit lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

1 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

1 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

1 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

2 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

5 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

5 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya