Internal Golkar Berkonflik, CSIS: Kubu Setya Novanto Masih Kuat

Rabu, 4 Oktober 2017 13:53 WIB

Ilustrasi #TempoChallenge Setya Novanto terbaring di ranjang.

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, mengatakan kubu Ketua Umum Partai Golongan Karya Setya Novanto masih kuat meski partai itu diguncang konflik internal. Hingga saat ini, belum ada suara-suara di tingkat daerah, baik yang secara sistematis digerakkan untuk meminta Setya mundur maupun yang tidak.

"Paling tidak, kalau mampu mempengaruhi lebih dari setengah DPD di level provinsi, Setya akan berhitung betul," kata Arya. Tapi, jika yang memintanya mundur masih sepertiga atau seperempat dari semua dewan pimpinan daerah (DPD) Partai Golkar, Setya mungkin tidak akan menghiraukannya.

Baca:
CSIS Pemecatan Yorrys Menambah Konflik Baru Dalam Tubuh Golkar
Setya Novanto Copot Yorrys Raweyai dari Korbid Polhukam

Sejauh ini, baru sebelas DPD yang mengadakan pertemuan dan meminta Setya berkonsentrasi pada masalah kesehatannya pada Rabu malam, 27 September 2017. Utusan sebelas DPD yang hadir saat itu berasal dari berbagai daerah, seperti dari Sumatera, Indonesia timur, dan Jawa. “Dengan tidak mengurangi rasa hormat, (kami) ketua DPD I, khususnya Jawa Tengah, mengusulkan dalam rapat sebaiknya Ketua Umum konsentrasi lebih dulu pada penyembuhan dan pemulihan kesehatannya,” kata Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Golkar Jawa Tengah Wisnu Suhardono, Kamis, 28 September 2017.

Wisnu berujar, seusai penetapan tersangka oleh KPK terhadap Ketua Umum Golkar, tingkat elektabilitas partai beringin itu merosot. “Kami minta Ketua Umum menyerahkan kepada DPD untuk melakukan pembenahan dan perbaikan sesuai dengan aturan partai guna mengangkat kembali citra Partai Golkar,” ucapnya.

Baca juga:
Dirjen Tonny, Uang Bertebaran, dan Atap Gereja Bocor
DPR Bahas Perppu Ormas, Yusril Ihza Mahendra: Saya Pesimis

Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Raweyai pun gencar mendesak Setya mundur. Akibatnya, dia dicopot dari jabatannya. Yorrys mempermasalahkan tingkat elektabilitas Golkar yang anjlok lantaran Setya menjadi tersangka korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Yorrys digantikan Letnan Jenderal (Purnawirawan) Eko Wiratmoko.

Politikus Golkar, Aziz Samual, menuturkan pergantian Yorrys merupakan hak prerogatif Setya. Yorrys, ujar Aziz, diduga telah melanggar aturan di luar batas toleransi partai. "Mungkin karena dinilai membuat intrik yang tidak menguntungkan Golkar dan dianggap biang keributan di dalam internal," katanya saat dihubungi Tempo, Selasa, 3 Oktober 2017.

Advertising
Advertising



Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

1 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

1 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

1 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

2 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

2 hari lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

2 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

3 hari lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

3 hari lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

3 hari lalu

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

Pakar menilai dukungan internal Golkar untuk pencalonan Ijeck pada Pilgub Sumut cukup tinggi.

Baca Selengkapnya