Menjelang Tahun Politik, Pemerintah Konsentrasi Benahi Ekonomi

Reporter

Aditya Budiman

Senin, 2 Oktober 2017 19:59 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) menyampaikan arahan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna tentang RAPBN 2018 di Istana Negara, Jakarta, 24 Juli 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan konsentrasi pemerintah saat ini adalah melakukan perbaikan, terutama di bidang ekonomi. Hal ini diungkapkan Pramono terkait dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar para menterinya tidak menimbulkan kegaduhan dan kontroversi.

"Sekarang ini, konsentrasi pemerintahan bekerja untuk melakukan perbaikan, terutama di bidang ekonomi," kata menteri yang akrab disapa Pram itu setelah mengikuti rapat kabinet di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 2 Oktober 2017. Menurutnya, hal yang disampaikan Presiden dalam pengantar rapat sudah cukup jelas dan tidak perlu ditafsirkan lagi.

Baca juga: Jokowi kepada Menteri: Jangan Bikin Gaduh

Pramono menjelaskan, fokus perbaikan ekonomi ini sudah memberikan hasil yang bagus. Hal itu terlihat dari peningkatan peringkat ease of doing business ataupun indeks daya saing (index of competitiveness) yang semakin bagus. Begitu juga dengan hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan terhadap kementerian dan lembaga, yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian.

Menurut Pramono, pencapaian itu menjadi dasar yang cukup bagus, sehingga jangan sampai terjadi pro-kontra yang bisa membuat kredibilitas atau kepercayaan terhadap pemerintah terpengaruh. Pram meyakini arahan Presiden agar tidak menciptakan kegaduhan dan kontroversi berpengaruh positif bagi perekonomian.

Baca juga: Belum Ada Menteri yang Melapor Jokowi Maju Pilkada 2018

Senada dengan Pram, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan Presiden ingin para menteri menghindari isu-isu yang tidak perlu. "Karena itu, kita menghindari isu-isu yang tidak perlu, yang menghabiskan energi kita. Isu yang menyebabkan berselisih, kita hindari," katanya.

Seperti diketahui, Jokowi meminta para menterinya tidak menimbulkan kegaduhan. "Perlu saya ingatkan bahwa 2018 sudah masuk ke tahun politik, ada pilkada (pemilihan kepala daerah), tahapan pileg (pemilihan legislatif), dan pilpres (pemilihan peresiden). Oleh sebab itu, jangan melakukan hal-hal yang menimbulkan kegaduhan dan kontroversi," ujar Jokowi.

Baca juga: Istana: Pemerintah Tak Mau Iklim Ekonomi Terganggu Riuh Politik

Meski tidak menyebut nama, pernyataan Jokowi itu diperkirakan tertuju pada Panglima Tenara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo. Ucapan Gatot soal impor senjata baru-baru ini menimbulkan polemik di masyarakat. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu soal siapa yang dituju Jokowi dalam pernyataannya. "Ya, tahu sendirilah. Tapi yang jelas ke depan enggak boleh lagi, ya," ucap Ryamizard saat wartawan bertanya apakah yang dimaksud Jokowi adalah Gatot.

AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

48 menit lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

2 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

12 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

12 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

15 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

16 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

16 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

17 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

17 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

17 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya