Jokowi Janjikan Beasiwa untuk 10 Orang Bersekolah di Bidang Kopi

Reporter

Amirullah

Minggu, 1 Oktober 2017 20:05 WIB

Presiden Joko Widodo menyapa para praktisi di bidang kopi dalam acara `Ngopi Sore Bersama Presiden` di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 1 Oktober 2017. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Bogor - Presiden Joko Widodo menjanjikan beasiswa bagi 10 orang yang ingin mendalami masalah kopi di luar negeri. Melalui pemberian beasiswa itu, Jokowi ingin agar proses bisnis kopi bisa dikuasai oleh pelaku industri kopi Indonesia.

"Saya carikan beasiswanya, saya siapin beasiswa 10 orang. Entah mau sekolah barista, sekolah menanam kopi, pascapanen, atau apa, tapi yang penting berkaitan dengan kopi," kata Jokowi saat berdialog dengan pelaku bisnis kopi di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu, 1 Oktober 2017.

Baca juga: Jokowi Nobar Film G 30S PKI di Bogor, Panglima TNI: Beliau Serius

Jokowi mempersilakan peminat beasiswa tersebut untuk menghubungi Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki atau Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.

Jokowi mengatakan Indonesia punya lahan kopi yang sangat luas, hampir 1,2 juta hektar. Namun sayangnya, kata dia, belum ada sekolah mengenai kopi di Indonesia. Dengan beasiswa di bidang kopi, dia berharap masalah perkopian bisa dikuasai dengan baik.

Saat ini Indonesia adalah negara produsen kopi keempat terbesar di dunia, di bawah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Indonesia juga memiliki varietas kopi yang sangat kaya di setiap daerah. Dengan potensi itu, kopi dianggap memiliki potensi untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen kopi terbesar di dunia.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengingatkan agar pelaku industri kopi tidak hanya berfokus pada budi daya. Yang terpenting, kata dia, adalah menguasai proses bisnis kopi. "Budi daya itu penting, tapi ada yang lebih penting, yaitu proses bisnisnya. Karena keuntungannya jauh lebih banyak. Karena itu, proses bisnis harus betul-betul kita kuasai," tuturnya.

Simak pula: Jokowi Mengaku 3 Kali Nonton Film G30S PKI

Acara bertajuk "Ngopi Sore Bareng Presiden" ini digelar betepatan dengan hari Kopi Internasional yang jatuh pada 1 Oktober. Semula acara ini digelar di teras belakang Istana Bogor, yang menghadap Kebun Raya Bogor. Namun, karena cuaca mendung, acara tersebut digeser ke dalam Ruang Garuda Istana Bogor. Kegiatan yang diisi dengan dialog bersama pelaku industri kopi ini diikuti 40-50 pelaku industri kopi.

Advertising
Advertising

Teten Masduki mengatakan peserta yang hadir berasal dari beragam latar belakang. "Ada petani, pembuat mesin kopi, barista, pemilik kedai, hingga sutradara," kata Teten.

Dalam tanya jawab, sejumlah peserta meminta perhatian pemerintah untuk mengembangkan industri kopi. Ada di antara mereka yang menyampaikan harapannya, agar pemerintah memberikan dukungan terhadap anak-anak muda yang berniat menjadi petani kopi.

"Saat ini anak-anak muda merasa menjadi petani bukan sesuatu pekerjaan yang cool, keren," kata Irfan, pemilik Anomali Kopi. Padahal, kata dia, salah satu kualitas kopi ditentukan petani kopi.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

1 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

1 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

1 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

2 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

2 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

2 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

3 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

6 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

6 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya