Antisipasi Erupsi Gunung Agung, Kementan Evakuasi 20 Ribu Sapi

Jumat, 29 September 2017 09:14 WIB

Umat Hindu yang bermukim sekitar 10km dari Gunung Agung bersiap menggelar upacara Meayu-Ayu di Pura Penataran Agung Desa Pemuteran, Karangasem, Bali, 27 September 2017. Warga menggelar persembahyangan bersama untuk memohon agar terhindar dari bahaya. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian mengevakuasi ternak sapi dari lokasi yang berisiko terdampak erupsi Gunung Agung, Bali. Evakuasi hewan peliharaan itu diharapkan dapat mengurangi kerugian peternak.

Direktur Jenderal PKH I Ketut Diarmita mengatakan pemerintah berencana mengevakuasi 20 ribu ekor sapi dari wilayah terdampak. "Sampai 28 September, sapi yang sudah dievakuasi sebanyak 2.443 ekor," kata dia melalui keterangan tertulis, Jumat, 29 September 2017.

Baca: Pengungsi Gunung Agung Bali Mencapai 134 Ribu Jiwa

Menurut Ketut sapi-sapi itu dibawa ke penampungan ternak. Saat ini terdapat 30 titik penampungan yang tersebar di lima kabupaten. Evakuasi ternak dilakukan oleh Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Satgas terdiri dari Ditjen PKH, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali dan Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem.

Selain evakuasi, satgas bertugas mengidentifikasi ternak dan pemilik ternak. Mereka akan mengawasi dan menangani kesehatan dan kesejahteraan ternak di tempat penampungan. Satgas juga akan mengidentifikasi pengungsi yang membawa anjing peliharaan sekaligus memberikan vaksinasi rabies. "Ini karena Bali endemis rabies atau penyakit anjing gila," ujarnya.

Satgas juga berperan memfasilitasi para pihak dalam memberikan kontribusi nontunai, terutama untuk pakan dan kendaraan angkut evakuasi ternak. Bantuan yang telah diterima dan disalurkan antara lain pakan konsentrat sebanyak 55 ton, 9 unit kendaraan truk evakuasi ternak, pakan hijauan (rumput) 3 ton, serta perlengkapan pembuatan kandang seperti bambu, terpal, dan tali.

Simak: Status Gunung Agung Bali Meningkat Jadi Awas

Dari Ditjen PKH sendiri, kata Ketut, sudah disalurkan bantuan berupa 5 ton pakan konsentrat, 10 ribu dosis obat-obatan, serta satu unit mobil truk untuk evakuasi ternak. Ditjen PKH juga membangun kandang, atap dan kelengkapannya, serta menyediakan kelengkapan untuk identifikasi ternak.

Menurut Ketut pihaknya sudah membuat surat edaran ke seluruh kabupaten dan kota untuk membuat stok pakan sebanyak mungkin. Stok itu sebagai antisipasi saat terjadi letusan dan abu vulkanik yang membuat rumput tidak dapat dimanfaatkan.

Lihat: Pariwisata Bali Diklaim Tak Terdampak Status Gunung Agung

Pemerintah mengaktifkan hotline di nomor 0812-3863-2084 untuk layanan informasi penanganan evakuasi ternak dan kesehatan hewan. Layanan ini bisa diakses 24 jam. Seluruh tindakan itu didasarkan pada regulasi untuk penanganan ternak dalam keadaan bencana seperti yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan Gunung Agung saat ini berstasus Awas akibat tingginya aktivitas vulkanik. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwonugroho mengatakan tingginya gempa vulkanik menunjukkan masih berlangsungnya dorongan magma ke permukaan. Pengamatan visual tanda-tanda erupsi masih belum terlihat. "Tidak dapat diprediksi pasti kapa Gunung Agung akan meletus," ujarnya.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

10 jam lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

2 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

4 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

4 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

6 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

7 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

12 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

13 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

14 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

14 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya