Masih Sakit, Setya Novanto Minta Rapat Pleno DPP Golkar Diundur

Kamis, 28 September 2017 20:11 WIB

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menjawab pertanyaan wartawan saat mendatangi gedung KPK, Jakarta, 11 September 2017. Kedatangan Idrus tersebut untuk mengantarkan surat keterangan sakit Ketua DPR RI Setya Novanto yang tak memenuhi panggilan

TEMPO.CO, Jakarta - Rapat pleno Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar, yang diagendakan mendengarkan jawaban Ketua Umum Setya Novanto terkait dengan rekomendasi agar dirinya dinonaktifkan, yang sedianya dilakukan hari ini, diundur esok hari. Mundurnya rapat tersebut berdasarkan permintaan dari Setya secara pribadi.

Sebelumnya, tersebar memo dinas hasil pertemuan antara Sekretaris Jenderal Idrus Marham dan Setya, yang membahas rekomendasi tersebut. Dalam memo yang ditandatangani Idrus tersebut, Setya meminta semua kader mendoakannya dan meminta rapat ditunda.

"Mengingat Ketua Umum sedang sakit dan saat ini masih melakukan upaya hukum (proses praperadilan sedang berjalan), Ketum DPP Golkar meminta seluruh jajaran Pengurus DPP Partai Golkar mendoakan perjuangan Ketum serta meminta agar rencana rapat pleno pada 28 September ditunda," kata Idrus dalam surat itu.

Ketua Harian DPP Golkar Nurdin Halid membenarkan surat tersebut. "Iya, benar," ujarnya di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Kamis, 27 September 2017.

Baca juga: Setya Novanto Sakit, KPK Sambangi DPP Golkar tanpa Komisioner

Nurdin membantah permintaan agar rapat diundur berkaitan dengan sidang praperadilan Setya terhadap penetapannya sebagai tersangka dugaan korupsi pengadaan proyek Kartu Tanda Penduduk elektronik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengeluarkan putusan.

"Tidak ada urusan rapat pleno dengan praperadilan. Praperadilan urusan pribadi Novanto," ucapnya.

Sebelumnya, tim kajian elektabilitas yang dibentuk Golkar merekomendasikan agar Setya dinonaktifkan. Alasannya, hasil kajian menunjukkan elektabilitas Golkar merosot akibat perkara korupsi e-KTP.

Bila Setya menerima rekomendasi itu, untuk sementara, DPP akan menunjuk pelaksana tugas harian Ketua Umum Golkar. Namun, jika Setya Novanto menolak, DPP Partai Golkar akan melakukan evaluasi kembali. "Kalau tidak ada masalah, ya, lanjut. Kalau evaluasi kami mengatakan terjadi masalah atau negatif, ya, kami harus konsolidasi," tutur Nurdin, kemarin.

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

4 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

6 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

23 hari lalu

Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

Tidak hanya tahun ini, Setya Novanto alias Setnov pun mendapat remisi khusus Hari Raya Idulfitri 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

23 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto Dapat Remisi, IM57+ Nilai Akan Berefek Buruk terhadap Pemberantasan Korupsi

23 hari lalu

Setya Novanto Dapat Remisi, IM57+ Nilai Akan Berefek Buruk terhadap Pemberantasan Korupsi

Sejumlah rekayasa hukum yang dilakukan Setya Novanto saat menjalani proses hukum tak bisa dianggap main-main.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

24 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

24 hari lalu

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

Dua pengacara Tim hukum Prabowo-Gibran, OC Kaligis dan Otto Hasibuan jadi pembela Sandra Dewi, istri Harvey Moeis dalam kasus korupsi tambang timah

Baca Selengkapnya

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

25 hari lalu

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto beberapa kali mendapatkan remisi masa tahanan. Berapa jumlah remisi yang diterimanya?

Baca Selengkapnya

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

25 hari lalu

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto kembali dapat remisi Lebaran. Begini kasusnya dan drama benjolan sebesar bakpao yang dilakukannya.

Baca Selengkapnya

Ketentuan Remisi Lebaran Seperti yang Diperoleh Setya Novanto, Mantan Bupati Cirebon, dan Eks Kakorlantas Djoko Susilo

25 hari lalu

Ketentuan Remisi Lebaran Seperti yang Diperoleh Setya Novanto, Mantan Bupati Cirebon, dan Eks Kakorlantas Djoko Susilo

240 narapidana Lapas Sukamiskin mendapat remisi termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo. Apa itu remisi dan bagaimana ketentuannya?

Baca Selengkapnya