TEMPO Interaktif, Jakarta:Wakil Presiden Hamzah Haz membantah dirinya memberikan dukungan kepada Partai kebangkitan Bangsa pimpinan Alwi Shihab. "Saya hanya menyerukan islah, itu saja," kata Hamzah usai menghadiri Sidang Kabinet di gedung utama Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (3/1) siang. Ditanya wartawan, apakah dengan demikian Alwi berbohong, Hamzah menukas, "Ouw, jangan dibilang begitu. Mungkin interpretasinya berbeda." Hamzah menjelaskan, sebagai warga nahdliyin, ia tidak menginginkan sesama warga Nahdlatul Ulama saling berseturu atau konflik. "Baik PKB pimpinan Matori maupun Alwi sama-sama anggota NU," imbuhnya. Karena itu, ia lebih menginginkan kedua pihak dapat berdamai. Wapres berharap forum muktamar luar biasa dapat menjadi titik awal bagi kedua pihak untuk saling bertemu. Ia menginginkan pula masalah dualisme kepemimpinan di tubuh partai itu diselesaikan sendiri oleh para peserta muktamar. Saat didesak untuk menentukan PKB yang sah dan legal, Hamzah kembali menolak. "Itu buka wewenang saya. Dari segi hukum kita serahkan ke Menteri Kehakiman soal siapa yang legal. Tidak bisa kita yang menentukan," dia menegaskan. Hamzah juga tidak bersedia memastikan apakah dirinya akan hadir dalam muktamar luar biasa yang dilaksanakan PKB Alwi. "Ya tergantung, kita lihat kondisinya," ujarnya. Ia menambahkan, kehadirannya bukan dalam kapasitas sebagai Wakil Presiden, namun sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan. "Jadi ketua umum bisa datang, bisa juga diwakili," ungkapnya. Pada kesempatan itu, Hamzah membenarkan bahwa dirinya telah dimintai konfirmasi oleh Ketua Umum PKB lainnya Matori Abdul Djalil sesaat sebelum Sidang Kabinet. Kepada Menteri Pertahanan itu, Wapres kembali menjelaskan bahwa dirinya hanya menyarakanka agar kedua pihak bisa berislah. Seperti diketahui, Alwi Shihab mengklaim Hamzah Haz mendukung PKB yang dipimpinnya. Namun Matori tidak sepenuhnya mempercayai pernyataan Alwi itu. Sebelum Sidang Kabinet, Matori sempat menegaskan bahwa ia akan meminta konfirmasi kepada Hamzah saat Sidang Kabinet. (dara meutia uning – tempo news room)
Berita terkait
Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar
51 detik lalu
Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong evaluasi program Merdeka Belajar dalam peringatan Hardiknas 2024.
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
3 menit lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)