KPK Akan Buka Rekaman Pembicaraan Setya di Praperadilan E-KTP

Selasa, 26 September 2017 08:29 WIB

Pegawai KPK menata kardus berisi surat dan dokumen pada sidang gugatan praperadilan Setya Novanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 25 September 2017. Tempo/Amirullah Suhada

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan membuka rekaman percakapan antara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto dan berbagai pihak yang terlibat dalam korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Kepala Biro Hukum KPK Setiadi mengatakan itu adalah bukti kuat untuk menjerat Setya sebagai tersangka proyek yang merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun ini. "Bukti itu sangat jelas," kata Setiadi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 25 September 2017.

Pada sidang lanjutan praperadilan Setya yang digelar Senin kemarin, Tim Biro Hukum KPK menyerahkan 193 dokumen kepada hakim Cepi Iskandar. Dokumen-dokumen itu terdiri atas akta perjanjian, surat, termin pembayaran, dan berita acara pemeriksaan (BAP) para saksi yang menyebut nama Setya. Salah satunya, ujar Setiadi, adalah BAP saksi yang berada di luar negeri yang pemeriksaannya dilakukan di Kedutaan Besar RI di negara saksi bertempat tinggal.

Baca:
Soal Kesehatan Setya Novanto, KPK Tunggu Opini IDI Setya Novanto Disebut dalam Email Pembahasan Proyek E-KTP ...

Menurut dia, keterangan saksi untuk terpidana Irman dan Sugiharto, yang sudah divonis masing-masing 7 tahun dan 5 tahun, bisa digunakan sebagai barang bukti permulaan yang cukup untuk menjerat Setya. "Siapa pun yang diduga terkait dengan tindak pidana ini dan ada fakta hukumnya bisa kami tetapkan sebagai tersangka," ucapnya. Sebelumnya, penasihat hukum Setya menuturkan KPK tidak bisa menetapkan Setya sebagai tersangka dengan menggunakan keterangan saksi yang diperiksa untuk orang lain.

Selain itu, ada beberapa bukti elektronik yang dikumpulkan dalam cakram padat dan flash disk. Setiadi mengatakan bukti elektronik itu terdiri atas foto, surat elektronik, dan rekaman pembicaraan Setya dengan berbagai pihak. Rencananya, tim KPK akan membuka bukti elektronik itu pada sidang lanjutan Rabu depan. "Akan kami tayangkan sebelum pemeriksaan saksi ahli," ujar Setiadi.

Baca juga:
Institusi Nonmiliter Pengguna Senjata Harus Seizin Polri
Fase Kritis Gunung Agung, Begini Tanda-tandanya

Penasihat hukum Setya, Ketut Mulya Arsana, menyerahkan kepada hakim untuk menilai bukti-bukti yang dibawa Tim Biro Hukum KPK. Menurut dia, banyaknya kuantitas barang bukti yang diserahkan tidak mempengaruhi kualitas bukti itu. "Kita lihat sejauh mana hal itu bisa dinyatakan sebagai bukti," ucapnya.

Pada sidang Jumat lalu, hakim Cepi menolak eksepsi Tim Biro Hukum KPK yang berargumen gugatan praperadilan Setya masuk ke lingkup Pengadilan Tata Usaha Negara. Tim advokasi Setya beranggapan penetapan kliennya sebagai tersangka oleh KPK tidak sah lantaran penyelidik dan penyidik yang ditunjuk tidak berasal dari kepolisian atau kejaksaan. Namun KPK beranggapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak memiliki wewenang menilai sah atau tidaknya pengangkatan penyelidik KPK.

Advertising
Advertising

MAYA AYU PUSPITASARI | ACHMAD FAIZ

Berita terkait

Massa Aksi 411 Kecam Cawe-Cawe Jokowi dalam Seleksi Pimpinan KPK

5 menit lalu

Massa Aksi 411 Kecam Cawe-Cawe Jokowi dalam Seleksi Pimpinan KPK

Pada reuni aksi 411 yang digelar di Patung Kuda Monas, seorang orator menyoroti cawe-cawe Jokowi dalam menentukan capim KPK.

Baca Selengkapnya

Kejagung Pindahkan Tahanan 3 Hakim PN Surabaya yang Bebaskan Ronald Tannur

19 menit lalu

Kejagung Pindahkan Tahanan 3 Hakim PN Surabaya yang Bebaskan Ronald Tannur

Kejagung memindahkan lokasi penahanan tiga hakim PN Surabaya yang membebaskan terpidana pembunuhan Ronald Tannur. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Sahbirin Noor Melarikan Diri setelah Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi

24 menit lalu

KPK Sebut Sahbirin Noor Melarikan Diri setelah Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi

KPK mengungkapkan informasi tersebut dalam sidang praperadilan yang diajukan Sahbirin Noor di PN Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Pukat UGM: Penuntasan Kasus Firli Bahuri Tolok Ukur Kinerja Kapolda

3 jam lalu

Pukat UGM: Penuntasan Kasus Firli Bahuri Tolok Ukur Kinerja Kapolda

Kondisi penanganan perkara Firli Bahuri menjadi kondite untuk mengukur kinerja Irjen Karyoto, jika tidak selesai selama ia menjabat, ada kegagalan

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Bantah Sahbirin Noor Menghilang seusai Jadi Tersangka KPK

11 jam lalu

Kuasa Hukum Bantah Sahbirin Noor Menghilang seusai Jadi Tersangka KPK

Kuasa hukum Sahbirin Noor percaya diri bisa sukses menggugat penetapan tersangka oleh KPK.

Baca Selengkapnya

Menteri Hukum soal Nama Capim KPK yang Diserahkan Jokowi ke DPR: Tunggu Keputusan Prabowo

22 jam lalu

Menteri Hukum soal Nama Capim KPK yang Diserahkan Jokowi ke DPR: Tunggu Keputusan Prabowo

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengatakan bahwa Presiden Prabowo akan memberikan keputusan mengenai nasib Capim KPK yang diserahkan Jokowi.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil 2 Saksi dalam Kasus Dugaan Korupsi Shelter Tsunami

1 hari lalu

KPK Panggil 2 Saksi dalam Kasus Dugaan Korupsi Shelter Tsunami

KPK belum mengumumkan dua nama tersangka dalam kasus dugaan korupsi shelter tsunami di NTB.

Baca Selengkapnya

Pengusutan Kasus Firli Bahuri di Polda Metro Jaya Berlarut-larut: Ikan Busuk dari Kepala

1 hari lalu

Pengusutan Kasus Firli Bahuri di Polda Metro Jaya Berlarut-larut: Ikan Busuk dari Kepala

Petinggi Polri harus mampu mengendalikan dan mengawasi para personelnya secara ketat untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam kasus Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Kenali 7 Bentuk Modus Pencucian Uang atau TPPU, Termasuk Mingling yang Diduga Dilakukan Harvey Moeis

1 hari lalu

Kenali 7 Bentuk Modus Pencucian Uang atau TPPU, Termasuk Mingling yang Diduga Dilakukan Harvey Moeis

Money laundering atau pencucian uang, modusnya bermacam-macam. Berikut 7 bentuk modus tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang sering dilakukan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Institute Kritik Sikap KPK Soal Kasus Fasilitas Jet Pribadi untuk Kaesang: Tidak Konsisten dan Preseden Buruk

2 hari lalu

IM57+ Institute Kritik Sikap KPK Soal Kasus Fasilitas Jet Pribadi untuk Kaesang: Tidak Konsisten dan Preseden Buruk

IM57+ Institute mengkritik Sikap KPK dalam kasus dugaan gratifikasi penggunaan fasilitas jet pribadi untuk Kaesang dan istrinya, apa katanya?

Baca Selengkapnya