Usut Kasus Saracen, Polisi: Kesalahan Jasriadi Terlalu Banyak

Reporter

Andita Rahma

Senin, 13 November 2017 15:41 WIB

Jasriadi, ketua Saracen saat berada di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, 25 Agustus 2017. Meski sudah menjadi tahanan polisi, Jarsiadi masih bersikukuh bahwa Saracen tidak pernah menyebarkan kabar bohong atau ujaran kebencian berba

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sub Direktorat I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Komisaris Besar Irwan Anwar mengaku memerlukan waktu cukup lama untuk merampungkan berkas kasus ujaran kebencian bos Saracen Jasriadi. "Jasriadi ini terlalu banyak kesalahannya," ujar Irwan di Gedung Direktorat Tindak Pidana Siber, Jakarta Pusat, Senin, 25 September 2017.

Irwan menuturkan akan ada beberapa berkas Jasriadi yang dipisah-pisahkan. Ia mengambil contoh satu kesalahan diberkas, lalu dijalankan pidananya, setelah itu lanjut ke kesalahan kedua, dan seterusnya. "Itu bisa sampai saya pensiun belum selesai," kata dia.

Baca: Pendiri Saracen Mengaku Hanya Bajak 150 Akun

Irwan berujar sebenarnya dia tidak kesulitan menyidik kasus kejahatan Jasriadi. Namun, karena terlalu banyak akun yang digunakan, Irwan merasa perlu untuk memilah serta mendalami lebih lanjut. "Kalau berkas sudah dilimpahkan, repot nanti," ujar dia.

Dengan masih ditahannya Jasriadi, kata Irwan, akan lebih mudah bagi penyidik saat membutuhkan konfirmasi secara cepat kepada tersangka. Karena, ketika berkas sudah dilimpahkan ke kejaksaan, penyidik akan kesulitan untuk mengembangkan perkara dan mengonfirmasi ke Jasriadi.

Simak: Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Bos Saracen Jasriadi

Pada 7 Agustus 2017 Jasriadi ditangkap polisi bersama dua pelaku lainnya yaitu Faizal Muhammad Tonong (Ketua Bidang Media Informasi Saracen) dan Sri Rahayu Ningsih (Koordinator Grup Saracen di wilayah).

Kepada Tempo, Jasriadi mengatakan kelompok Saracen mulai terbentuk pada 2015, saat diadakan silaturahmi akbar di satu masjid di Jakarta Utara soal memilih pemimpin. "Ketika itu ada kawan yang minta agar Saracennews menjadi media Saracen untuk kampanye," kata dia.

ANDITA RAHMA

Berita terkait

Wanaartha Life Minta Pemegang Saham Pulang ke RI Bantu Selesaikan Dana Pemegang Polis

10 Januari 2023

Wanaartha Life Minta Pemegang Saham Pulang ke RI Bantu Selesaikan Dana Pemegang Polis

Presiden Direktur PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life) Adi Yulistanto meminta para pemegang saham untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ismail Bolong Bilang Setor Rp 6 Miliar ke Petinggi Bareskrim, Lemkapi: Banyak Misteri

8 November 2022

Ismail Bolong Bilang Setor Rp 6 Miliar ke Petinggi Bareskrim, Lemkapi: Banyak Misteri

Lemkapi meminta Divpropam Polri memeriksa isi video viral Ismail Bolong atau IB tentang setoran uang ke petinggi Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Didesak Segera Periksa Kapolda Metro Fadil Imran, Sesuai Aturan Kapolri Listyo Sigit

18 Agustus 2022

Bareskrim Didesak Segera Periksa Kapolda Metro Fadil Imran, Sesuai Aturan Kapolri Listyo Sigit

Pengamat Kepolisian, Bambang Rukminto menyampaikan Bareskrim Polri harus segera memeriksa Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran.

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab Bebas Bersyarat, Disambut Anak dan Menantu, Serta Cium Kening Istri

20 Juli 2022

Rizieq Shihab Bebas Bersyarat, Disambut Anak dan Menantu, Serta Cium Kening Istri

Keluarga menyambut Muhammad Rizieq Shihab atau biasa dikenal Habib Rizieq di rumahnya di Petamburan. Rizieq Shihab bebas bersyarat hari ini.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Facebook Hapus 108 Grup Jaringan Saracen

12 April 2019

Hari Ini, Facebook Hapus 108 Grup Jaringan Saracen

Facebook telah menghapus 78 akun, 34 halaman, 108 grup Facebook, dan 14 akun Instagram.

Baca Selengkapnya

Akun atau Grup Anda Lenyap? Ini Alasan Facebook Menghapusnya

12 April 2019

Akun atau Grup Anda Lenyap? Ini Alasan Facebook Menghapusnya

Penghapusan akun dan halaman Facebook dan Instagram melalui proses investigasi internal yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Facebook Hapus Ratusan Akun Palsu Penyebar Hoaks Pemilu

12 April 2019

Facebook Hapus Ratusan Akun Palsu Penyebar Hoaks Pemilu

Facebook kembali menghapus ratusan akun palsu yang menyebarkan hoaks pemilu.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Sindikat Pemerasan Bermodus Video Call Sex

15 Februari 2019

Bareskrim Ungkap Sindikat Pemerasan Bermodus Video Call Sex

Saat video call sex berlangsung, tersangka pelaku pemerasan SF akan menampilkan video-video porno.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Kasus Saracen, Penebar Hoax yang Dikaitkan Abu Janda

9 Februari 2019

Perjalanan Kasus Saracen, Penebar Hoax yang Dikaitkan Abu Janda

Abu Janda menggugatkan Facebook karena mengaitkan ia dengan kelompok penebar kabar hoax Saracen.

Baca Selengkapnya

Ditutup Facebook, Akun Abu Janda Punya 500 Ribu Pengikut

9 Februari 2019

Ditutup Facebook, Akun Abu Janda Punya 500 Ribu Pengikut

Akun Facebook Abu Janda yang ditutup Facebook karena diduga terkait Saracen punya 500 ribu pengikut.

Baca Selengkapnya