Ketika Jokowi Berdialog dengan Para Simbah di Salatiga

Senin, 25 September 2017 15:17 WIB

Presiden Joko Widodo menunjukkan kartu keanggotaan Perpustakaan Nasional disela peresmian di Jakarta, 14 September 2017. Presiden meminta Perpusnas mampu mengembangkan sistem digitalisasi, khususnya untuk meningkatkan minat baca kepada anak-anak generasi Y dan generasi Z yang memiliki pola pikir dan perilaku jauh berbeda dengan generasi generasi sebelumnya. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, SALATIGA -- Presiden Joko Widodo berkunjung ke Salatiga, Jawa Tengah hari ini, Senin 25 September 2017. Selain meresmikan Tol Bawean-Salatiga, Presiden Jokowi juga membagikan Kartu Indonesia Pintar dan Program Keluarga Harapan di halaman SMAN 3 Salatiga. Di acara itu, Presiden Jokowi menyempatkan berdialog dengan dua perempuan lanjut usia.

"Siapa yang umurnya 60 tahun ke atas," kata Presiden Jokowi kepada para penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH) yang memenuhi lapangan SMAN 3 Salatiga.

Siti Fatimah dan Mariam, yang mengaku berumur 63 tahun, maju ke panggung. Berbeda dari biasanya, Presiden Jokowi tidak menyampaikan pertanyaan kuis seperti biasa kepada mereka, hanya bertanya tentang apa yang mereka lakukan dengan bantuan dana yang mereka dapat dari PKH.

"Ndamel tumbas ndeling, ndamel kandang (buat beli bambu buat kandang)," jawab Fatimah menggunakan Bahasa Jawa.

BACA:Jokowi Akan Resmikan Tol Bawen-Salatiga dan Bertemu Petani Jateng

Advertising
Advertising

"Dibuat apa lagi?" tanya Presiden Jokowi.

"Ndamel tumbas uyah, moto (buat beli garam, ajinomoto/penyedap rasa)," kata Fatimah, disambut ketawa para hadirin.

"Masa Rp 500 ribu hanya buat beli moto dan uyah," kata Presiden Jokowi, yang berasal dari Solo dan bisa berbahasa Jawa.

"Uwos, nggih nopo-nopo...rasukan (beras, ya macam-macam kebutuhan... pakaian," jawab Fatimah.

Presiden Jokowi kembali bertanya untuk apalagi, namun sang nenek terlihat bingung menjawab sehingga Presiden beralih bertanya kepada Mariam.

Mariam mengatakan dia menggunakan dana bantuan PKH untuk membantu membeli kebutuhan sekolah cucu seperti sepatu dan seragam, serta kebutuhan sehari-hari lain.

BACA: Cerita Jokowi Soal Lamanya Proyek Jalan Tol ... -

"Ndamel tumbas (buat beli) telor, Supermi," jawabnya.

Dan ketika Presiden memintanya menggunakan bantuan dana untuk menambah gizi, Mariam menjawab: "Lha putu kulo mboten purun daging (cucu saya enggak mau daging)." Para hadirin tertawa mendengar jawabannya.

Setelah itu Presiden Jokowi menyuruh kedua nenek ini kembali ke tempat duduk mereka. Namun setelah duduk sebentar keduanya kembali ke panggung untuk meminta hadiah sepeda dari Presiden.

Presiden Jokowi sempat menggoda dengan menanyakan apakah mereka masih bisa naik sepeda.

Menanggapi pertanyaan Presiden Jokowi, Mariam mengatakan akan memberikan sepeda itu kepada cucunya. Sebelumnya Presiden juga memberikan sepeda kepada murid SD bernama Haidar yang berhasil menghafalkan Pancasila dan sempat mali mengambil hadiah sepedanya.

ANTARA

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

9 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

9 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

9 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

9 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

10 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

10 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

10 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

11 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

13 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

14 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya