TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernur DKI Sutiyoso menegaskan akan meneruskan perjanjian sister city dan persahabatan New South Wales-Jakarta jika mereka telah meminta maaf.Duta Besar Australia di Jakarta, Bill Farmer, mendatangi Sutiyoso di kantornya kemarin. Menurut Sutiyoso, secara pribadi, Bill Farmer meminta maaf atas insiden masuknya dua detektif, Sergeant Thomas dan Constable Scrzvery, dari Coronial Investigation Team New South Wales ke kamar 3107 Hotel Shangrilla, Sidney, saat Sutiyoso sedang tidur.Mereka datang untuk meminta Sutiyoso menghadiri Coronial Court Glebe dalam kasus kematian 5 wartawan Australia di Balibo Timor Timur tahun 1975 yang digelar di pengadilan Negara Bagian New South Wales. Tapi Sutiyoso menolak panggilan itu dan mempersingkat kunjungannya sehari lebih cepat serta membatalkan kunjungannya ke Canberra Australia. Ia seharusnya pulang tanggal 31 Mei namun Sutiyoso segera meninggalkan hotel pukul 19.30 waktu setempat.Menurut Sutiyoso, Dubes Bill akan mengusahakan permintaan maaf resmi pemerintah New South Wales yang sedianya akan disampaikan langsung oleh Bill kepada Sutiyoso kemarin. "Jika itu terjadi, saya akan teruskan sister city dan persahabatan New South Wales-Jakarta sebagai jembatan hubungan bilateral RI-Australia," ujar Sutiyoso usai bertemu Bill.Sementara itu, Bill mengatakan pemerintah New South Wales sudah meminta komisioner polisi New South Wales melaksanakan penyelidikan lebih lanjut mengapa peristiwa itu bisa terjadi. "Premier New South Wales juga sangat terganggu atas insiden ini," ujarnya.Ia menghargai peran Sutiyoso untuk tetap menjalin kerja sama membangun hubungan baik Jakarta-RI-Australia secara umum. "Kami sebagai warga Australia juga sangat menyayangkan kunjungannya dirusak oleh insiden negatif ini. Saya mengerti itu melukai perasaan Sutiyoso," ujarnya.Badriah