Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Susuri Papua: Ke Mana Dana untuk Pemilik Ruko di Tolikara?

image-gnews
Deretan rumah dan kios yang dibangun pasca konflik di Tolikara, Papua, 12 Desember 2015. TEMPO/Maria Rita
Deretan rumah dan kios yang dibangun pasca konflik di Tolikara, Papua, 12 Desember 2015. TEMPO/Maria Rita
Iklan

TEMPO.CO, Karubaga - Tiga perempuan beda usia duduk di depan pintu rumah kios (ruki) yang letaknya bersebelahan dengan rumah dinas Bupati Tolikara. Seorang di antaranya memegang palu berwarna hijau muda.  Beberapa anjing mengonggong ketika Tempo berusaha mendekati ketiga perempuan itu.

Dengan bahasa setempat, perempuan yang memegang palu berdiri sambil berteriak. Sulit memahami kata-katanya karena ia menggunakan bahasa setempat.  Ketika Tempo memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan menemuinya, seketika perempuan berusia sekitar 30 tahun itu bergegas lari ke arah Tempo dan berusaha melemparkan palunya, namun terjatuh.

Dengan sigap dipungutnya palu dan berlari ke arah Tempo sambil diikuti perempuan yang usianya lebih tua dan seorang remaja putri. “Ada apa ke sini. Pergi, pergi,  tak ada wawancara . Tidak ada gunanya, datang ke sini cari data, wawancara, tapi kami tetap seperti ini,” katanya dengan wajah memerah menahan marah.

SIMAK: Kenapa di Tolikara Pembangunan Ditunda, Harga Melonjak?

Setelah Tempo mengulangi memberikan penjelasan, perempuan itu kemudian menurunkan tangannya yang menggengam palu bergagang besi.  Kedua matanya mulai berkaca-kaca. Seketika air mata mengalir di pipinya. Suaranya  terisak menjelaskan bahwa dirinya merupakan satu  dari 60 korban kebakaran rumah toko (ruko) pada 17 Juli 2015.

Kebakaran ruko itu terjadi saat para peserta Kebangkitan dan Kebangunan Rohani (KKR) internasional yang diadakan Gereja Injili di Indonesia (GIDI) memprotes penggunaan pengeras suara saat salat Id berlangsung di halaman Koramil 1702-11 Karubaga, Tolikara. Padahal pihak GIDI dan tokoh Muslim Tolikara dan Kapolres Tolikara, Soeroso telah sepakat  KKR dan Shalat Id berjalan bersama dengan syarat tidak ada pengeras suara. Protes berujung pada pembakaran ruko dan lemparan batu, yang dipuncaki oleh tembakan yang menewaskan satu orang peserta KKR dan 11 orang terluka.

Perempuan yang mengaku bernama Kondalina Wenda menjelaskan, letak rukonya bersebelahan dengan ruko milik pedagang BBM eceran. Letaknya tepat di seberang  kantor Bank Pembangunan Daerah Papua.  Api dengan cepat menyambar ruko milik Kondalina. “Saya tidak sempat menyelamatkan barang-barang saya. Semua habis  terbakar,” ujarnya terisak.

Meski ditimpa musibah, Kondalina sempat bersemangat setelah pemerintah daerah Tolikara membangun ruki sebagai pengganti ruko . Ia juga mendapat informasi beberapa pejabat pusat memberikan sumbangan dana untuk modal usaha.

“ Tapi sudah tujuh bulan, tidak ada bantuan. Saya tidak punya uang untuk modal. Saya hidup dari bantuan orang, anak saya tidak bisa sekolah,” ujarnya seraya menunjukkan remaja putri itu yang bersamanya adalah anak sulungnya dan perempuan yang berusia lebih tua adalah ibu kandungnya.

Saat ini ia tinggal di ruki karena tidak ada tempat tinggal lagi. Ada 60 ruki yang dibangun, namun hanya sekitar 6 ruki yang sudah ditempati.  Sejumlah ruki sudah rusak bahkan beberapa kayu, bola lampu, dan papan dicuri orang. “Pak bupati tak pernah  berkunjung ke sini sejak ruki ini dibangun,” kata ibu tiga anak ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk bertahan hidup, Kondalina bekerja  serabutan.  Menurut Kondalina, ada sumbangan dari para menteri yang totalnya mencapai Rp 370 juta untuk seluruh korban kebakaran ruko. Ia menyebut informasi itu berasal dari ustad Ali Muchtar, tokoh umat Muslim Tolikara.  “Kemana uang itu? Saya perlu modal agar bisa jualan lagi,” ujar Kondalina .

Ustad Ali juga kehilangan rukonya karena terbakar pada 17 Juli 2015. Tidak ada yang tersisa padahal dia baru saja membeli bahan kebutuhan Lebaran. Sehingga cukup besar kerugian yang dialami ustad Ali.   Sebelumnya ustad Ali  menjelaskan  bahwa ia mewakili seluruh pemilik ruko yang terbakar menerima sumbangan dari Menteri Sosial dan Menteri Dalam Negeri yang totalnya Rp 370 juta. “Saya titipkan uang itu ke pos TNI,  waktu itu ada Danrem lalu bilang: ’sudah Pak ustad, serahkan ke tim pemulihan  Rp 370 juta,” kata Ustad Ali yang ditemui Tempo di masjid yang baru dibangun di halaman Koramil 1702-11 Karubaga, Sabtu, 12 Desember 2015.

Baru-baru ini,  ustad Ali mengaku telah menemui Ketua tim pemulihan pasca konflik Tolikara, Edie Rante Tasak untuk menanyakan keberadaan uang Rp 370 juta.  Edi juga menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tolikara.  “Saya tanya ke pak Edie mengenai bagaimana dengan uang yang dititipkan itu. Pak Edie menjawab:  saya kehabisan dana, jadi uang itu dipakai untuk bangun ruki.  Saya mau minta nanti karena itu sumbangan dan akan saya bagi ke semua korban yang rukonya terbakar,” kata ustad Ali.

SIMAK: Jangan Kaget, di Papua Harga Sepiring Nasi Pecel Rp 70 Ribu)

Menurut ustad Ali, ia terpaksa memulangkan istri dan anak-anaknya ke kampung tinggal bersama anak sulungnya di Pulau Jawa karena rukonya habis terbakar . Ustad Ali hidup sendiri di Tolikara sambil menunggu kepastian modal usaha. “Untuk sementara saya tinggal di masjid, soal makanan saya dibantu warga,” ujarnya.

Edie tidak merespons  Tempo yang menghubunginya lewat  telepon seluler. Begitu juga pesan singkat (SMS) yang dikirimkan ke nomor telepon selulernya juga tidak memberikan jawaban.

Kepala Sekretaris Daerah Tolikara Dance Yulian Flassy menolak memberikan penjelasan. “Silakan hubungi Pak Edie untuk mendapatkan penjelasan. Dia sebagai ketua tim pemulihan,  dia yang harus jelaskan,” ujar Dance saat dihubungi, Sabtu, 2 Januari 2016.

MARIA RITA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

7 jam lalu

Koordinator Perkumpulan Masyarakat Antikorupsi Indonesia alias MAKI, Boyamin Saiman, menghadiri sidang praperadilan atas belum ditahannya bekas Ketua KPK, Firli Bahuri, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Rabu, 13 Maret 2024. Dalam gugatannya, MAKI mendesak Polda Metro Jaya, Kapolri, dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta segera menahan Firli. Alasannya, Firli telah ditetapkan tersangka oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya atas dugaan pemerasan terhadap bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, sejak 22 November 2023.  Tempo/ Adil Al Hasan
Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.


Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

1 hari lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

4 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

6 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.


Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

6 hari lalu

TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.


Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

6 hari lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.


Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

6 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

6 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

7 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

7 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air