TEMPO.CO, Surabaya - Calon inkumben untuk Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mendapat kejutan dari warga di Kampung Cuncum di Kelurahan Embong Kaliasin, Genteng Surabaya. Kejutan itu bukan cuma berupa pernyataan dukungan dalam pemilihan kepala daerah Desember nanti tapi juga kado istimewa, yakni kue ulang tahun.
Kejutan diterima Risma dalam kunjungannya ke kampung itu pada Jumat 20 November 2015, atau bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-54. Dia dibuatkan kue ulang tahun, nasi tumpeng, dan kue cuncum. “Ini murni biaya kami sendiri sebagai bentuk terimakasih,” kata seorang warga, Zaenal.
Zaenal mengaku kalau kejutan sudah direncakan oleh warga sebagai bentuk terima kasih kepada Risma. Warga, menurutnya, menilai karena kepedulian Risma mereka bisa mengembangkan kue suncum seperti saat ini.
Oleh sebab itu, dia menambahkan, warga Kampung Cuncum sudah sepakat untuk mendukung Risma-Whisnu di Pilkada Surabaya 2015. "Karena masa jabatannya telah terbukti berhasil memajukan Kota Surabaya menjadi kota yang terkenal di dunia," katanya.
Risma mengaku sangat terkejut dengan berbagai acara yang menyambutnya di kampung itu. Dia mengaku memiliki kenangan khusus di Kampung Cuncum yang rata-rata warganya memiliki keahlian pembuat kue cuncum itu.
“Warga sudah lama meminta saya kesini, tapi baru sempat sekarang, dan saya terkejut dengan acara ini,” kata Risma.
Dia menyatakan awalnya sangat prihatin dengan kondisi Kampung Cuncum. Meski berada di jantung Kota Surabaya, banyak rumah warga yang kurang layak dan suasana kampung yang kumuh. “Lalu saya carikan akses bahan baku dan pemasarannya, saya buka akses ke produsen telur, dan saya hubungkan ke pasaran,” kata dia.
Melalui usaha itu, kata dia, perekonomian Kampung Cuncum mulai berkembang, sehingga pemasarannya terus berkembang. Kue Cuncum yang awalnya seharga Rp 750 per-biji, naik menjadi Rp 1.500 per-biji.
Namun begitu, Risma berharap kepada semua warga yang berwirausaha Kue Cuncum dan jajanan tradisional lainnya, untuk segera meningkatkan kualitas produksinya, supaya bisa bersaing dengan produsen lainnya. “Untuk rasa dan performe kue, harus ditingkatkan, supaya tidak hanya menjadi penonton ketika memasuki MEA (Masyarakat Ekonomi Asean),” ujarnya.
MOHAMMAD SYARRAFAH