TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Teddy Tjahjanto mengakui menerima uang dari perusahaan farmasi PT Interbat. Tapi ia berdalih uang tersebut tidak terkait dengan peresepan obat-obat produksi Interbat kepada pasiennya, melainkan sebagai diskon buat apotik milik mertuanya.
Lantas apakah hanya Interbat yang memberikan uang kepada Teddy? Dokter yang membuka praktek di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara ini mengatakan bukan hanya Interbat yang melakukan hal seperti itu. "Semua farmasi begitu. Kalu enggak, apotik enggak bisa kasih murah sama orang," kata Teddy ketika ditemui di tempat prakteknya, Oktober lalu.
Apotik yang dimaksud Teddy beralamat di Kelapa Gading, persis berada di bangunan rumah yang sama dengan tempat Teddy berpraktek. Hanya saja, ruangan apotik dan tempat praktek Teddy dipisahkan oleh dinding tembok rumah.
Saat Tim Investigasi Majalah Tempo menemui Teddy Oktober lalu, di ruangan tunggu sedang ada beberapa Medical Represetatif yang hendak menemuinya. Teddy mengakui memang banyak Medical Representatif dari berbagai perusahaan farmasi yang menemuinya. Mereka diduga datang untuk menawarkan obat-obat produksi perusahaannya kepada Teddy. "Medical Representatif selalu begitu. Itu tugasnya dia. Kalau dia enggak datang ke dokter, enggak dapat makan," kata Teddy.
Ia menjelaskan, ketika Medical Represetatif itu menemuinya, mereka akan menawarkan diskon obat. Lalu dari diskon itulah, ia jadikan keuntungan saat menjual obat di apotik milik keluarganya tersebut. "Kadang-kadang kami mesti begitu. Kalau kami enggak dapat diskon-diskon khusus dari perusahaan-perusahaan itu, enggak akan untung kami," ujarnya.
Dalam catatan keuangan Interbat , Teddy diduga menerima uang dengan total Rp 963 juta dari perusahaan farmasi ini secara bertahap selama tiga tahun, 2013-2015. Interbat mengirim uang ini dengan cara ditransfer ke rekening Teddy. Uang tersebut sebagai bentuk kerja sama antara Teddy dan Interbat terkait peresepan obat. Setelah menerima uang itu, Teddy akan melunasinya dengan meresepkan obat-obat produksi Interbat dalam jangka waktu tertentu.
Pengacara Interbat Pieter Talaway membantah perusahaan farmasi ini menyuap dokter agar meresepkan obat-obat produksi Interbat. Baca: Diduga Suap Ribuan Dokter, Begini Jawaban Interbat.
TIM INVESTIGASI
Baca juga:
Eksklusif, Heboh Suap Dokter: Ditawari Naik Haji hingga PSK
Digertak Yusril Soal Sampah, Begini Reaksi Kubu Ahok