TEMPO.CO, Bandung - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Angka Ramalan (ARAM) II produksi padi Jawa Barat 2015, yakni hanya 11.76.917 ton Gabah Kering Giling atau setara 7.012.398 ton beras. “Mengalami penurunan 4,02 persen dibandingkan tahun 2014,” kata Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Jawa Barat Ruslan saat dihubungi Tempo, Senin, 2 November 2015.
Ruslan mengatakan kondisi kekeringan menjadi penyebab penurunan produksi padi Jawa Barat tahun ini. “Produksi padi Januari sampai April bagus, pada Mei-Agustus mulai terjadi bencana kekeringan yang berdampak luas terhadap produksi,” katanya.
Menurut Ruslan, sepanjang Mei-Agustus tahun ini, dari 122 ribu hektare lahan sawah yang mengalami kekeringan, sedikitnya 42 ribu hektare mengalami puso atau gagal panen. "Produksi padi Jawa Barat masih tertolong dengan naiknya provitas padi hingga 2 persen."
BPS memperkirakan luas panen tahun ini 1,85 juta hektare, turun 6,47 persen setara 128 ribu hektare dibandingkan dengan luas tanam 2014 seluas 1,979 juta hektare. Sementara produktivitas padi naik 2,62 persen. “Produktivitas naik, tapi penurunan luas panen tidak bisa terhindarkan dampak kekeringan,” katanya.
Ruslan menambahkan, luas tanam padi pada periode September-Desember 2015 juga tidak sebagus tahun lalu. “Sekarang, posisi September-Oktober masih kekeringan, enggak ada yang tanam. Kalau ditanam juga, produksinya akan bergeser dan masuk produksi tahun depan,” kata dia.
Produksi padi Jawa Barat tiga tahun terakhir terus turun. Pada 2013, produksi padi menembus 12,08 juta ton GKG setara 7,58 juta ton beras. Tahun 2014 turun menjadi 11,64 juta ton GKG setara 7,31 juta ton beras. Sementara pada 2015 ini, produksi padi diperkirakan hanya 11,18 juta ton GKG setara 7,01 juta ton beras.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan membenarkan penurunan produksi padi Jawa Barat tahun ini. “Berkurang, tapi tidak anjlok,” katanya.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan, mengatakan penyebab penurunan produksi padi Jawa Barat karena musim kemarau. “Pasti ada dampak dari sekian hektare yang terkena kekeringan, ada sekian di antaranya yang terkena puso," katanya.
Menurut Aher, hujan yang mulai turun di sejumlah daerah di Jawa Barat akan dimaksimalkan untuk menggenjot produksi padi. “Mudah-mudahan dengan hujan sekarang, kekurangan produksi kemarin bisa dikebut. Bisa ditambah dengan hujan ini, mudah-mudahan tidak sampai banjir.”
AHMAD FIKRI
Baca juga:
Suap Dokter=40 % Harga Obat: Ditawari Naik Haji hingga PSK
Terkuak, 40% dari Harga Obat Buat Menyuap Dokter