TEMPO.CO, Pekanbaru - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru kembali meliburkan sekolah semua tingkatan mulai dari taman kanak-kanak hingga menengah atas. Libur berlangsung selama dua hari menyusul kabut asap pekat kembali menyelimuti wilayah tersebut.
"Mencermati kondisi udara dalam kategori berbahaya, kami memutuskan meliburkan siswa di semua tingkatan," kata Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Zulfadil, Selasa, 20 Oktober 2015.
Padahal baru satu pekan siswa mulai sekolah lagi setelah cuaca sempat membaik pekan lalu. Sebelumnya siswa terpaksa libur panjang selama 35 hari akibat gangguan kabut asap.
Zulfadil beralasan, penghentian kegiatan belajar-mengajar akibat kualitas udara kembali memburuk dengan indeks standar pencemaran udara mencapai 381 Psi atau berbahaya. Hal itu dilakukan untuk mengurangi risiko dampak penyakit paparan asap terhadap anak.
Menurutnya, pihak sekolah diperbolehkan tidak meliburkan anak didiknya, jika sekolah tersebut dilengkapi pendingin ruangan (AC) serta diwajibkan memakai masker. "Kecuali sekolah yang ber-AC, wajib pakai masker dan banyak minum air putih," jelasnya.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pekanbaru Sugarin Widayat menyebut, Satelit Tera dan Aqua kembali memantau lonjakan titik panas mencapai 825 titik di sejumlah wilayah Sumatera.
Jumlah tersebut jauh meningkat dari hari sebelumnya yang sempat menyusut 124 titik. Sumatera Selatan masih menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak mencapai 654 titik.
Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan membuat kondisi udara di beberapa wilayah Riau memburuk. Jarak pandang di Pekanbaru menurun hingga 400 meter, Rengat 800 meter, Dumai 500 meter, dan Pelalawan 300 meter.
RIYAN NOFITRA