TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengatakan penyebab kebakaran hutan di Lereng Gunung Lawu wilayah Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, adalah bekas api unggun. Bekas api unggun tersebut diduga dibuat pendaki yang menginap gunung tersebut.
"Laporan yang saya terima sementara itu," ucap Gus Ipul--sapaan akrab Syaifullah--saat dihubungi Tempo, Senin, 19 Oktober 2015. Akibat kebakaran itu, ujar Gus Ipul, tujuh pendaki meninggal dunia. Ketujuh pendaki yang meninggal menderita luka-luka bakar.
TRAGEDI GUNG LUWU
Tragedi Gunung Lawu, Korban Tewas Bertambah Jadi 7
Kronologi Pendaki Tewas Terbakar di Gunung Lawu
Karena itu, Gus Ipul berpesan agar para pendaki tidak menyalakan api unggun saat sedang mendaki Gunung Lawu. Apalagi ketika musim kemarau seperti sekarang ini. "Jangan membakar di gunung," tuturnya.
Selain itu, para pendaki wajib memastikan kembali bekas api untuk memasak atau api unggun sudah padam jika memang terpaksa membuatnya. Ini agar tidak terjadi kebakaran kembali. "Juga soal peralatan yang dibawa harus disiapkan baik-baik."
Kebakaran hutan itu terjadi Minggu pagi kemarin di jalur pendakian antara pos 3 dan 4. Akibatnya, sekitar 50 pendaki yang hendak turun terjebak kobaran api dengan ketinggian sekitar 5 meter. Mereka panik dan berusaha menyelamatkan diri dengan kembali berjalan menuju ke atas dan melompat ke ranting hutan yang tidak terbakar.
Dita Kurniawan, 18 tahun, pendaki yang selamat, mengatakan kebakaran lahan di tepi jalur pendakian terjadi sekitar 08.30 WIB. Ketika itu, ia dan sejumlah pendaki yang sudah mencapai puncak gunung berjalan turun. Tiba-tiba semak-semak di tepi jalur pendakian antara pos 3 dan 4 terbakar. "Api cepat membesar karena anginnya kencang," ujar Dita.
EDWIN FAJERIAL
Baca juga:
Duh, Kalla Mau Evaluasi KPK, Terlalu Banyak Tangkap Orang?
PDIP Siaga, PAN Diajak Bicara: Ada Reshuffle Kabinet?