TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan pembangunan masjid di atas danau buatan di kawasan Gedebage, Kota Bandung, akan dimulai tahun depan. “Tahun 2016 sudah mulai, kita harus ngebut pembebasan lahan,” katanya di Bandung, Senin, 12 Oktober 2015.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan, mengatakan pembebasan lahan untuk membangun masjid terapung di atas danau buatan di Gedebage sudah dimulai. “Minimal lahan yang dibebaskan 5 hektare dulu, nanti masjidnya dibangun di atasnya,” tuturnya.
Menurut Aher, pemerintah Jawa Barat secara bertahap akan menggelontorkan dananya untuk membebaskan tanah guna membangun danau di kawasan Gedebage tersebut. “Ke depan, luas danau akan menjadi 40 hektare, kalau masjidnya sendiri 2,5 hektare,” katanya.
Aher mengatakan anggaran yang disiapkan untuk membangun masjid itu menembus angka Rp 250 miliar. Masjid tersebut berlokasi setengah kilometer dari Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Dana untuk membebaskan lahan danaunya ditaksir lebih besar, kendati Aher tidak merincinya. “Pembebasan lahan leibh banyak lagi,” tuturnya.
Menurut Aher, ia sengaja membangun masjid sekaligus danau di kawasan Gedebage. Danau itu dipersiapkan menjadi kawasan penampungan air sekaligus pengendali banjir. “Daerah terendah di Kota Bandung itu di Gedebage, kita membangun masjid di atas danau. Danau itu berfungsi sebagai pengendali banjir dan sumber air bersih. Nanti masjid tersebut terapung di atas danau,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan pemerintah juga tengah menyiapkan pembangunan waduk di Leuwikeris di antara Ciamis dan Tasikmalaya. Pemerintah pusat sudah menyiapkan dana Rp 300 miliar untuk membebaskan lahan bakal daerah genangan waduk tersebut. “Kami sedang bekerja sama dengan pemerintah pusat melalui Kementerian PU-Pera, khususnya Dirjen Sumber Daya Air, supaya pembebasan lahan bisa tuntas November ini,” ucapnya di Bandung, Senin, 12 Oktober 2015.
Iwa mengatakan waduk tersebut rencananya untuk memasok air baku di wilayah Priangan serta sumber air irigasi. “Luas lahan detailnya sedang dirapatkan. Diperkirakan akan mengairi sekitar 40 ribu hektare sawah. Kalau (Waduk) Jatigede untuk 90 ribu hektare sawah,” kata dia.
Menurut Iwa, penunjukan lokasi bakal bendungan tersebut sedang dituntaskan. “Kami sedang dalam proses penunjukan lokasi oleh Gubernur berdasarkan data,” ujarnya.
Lokasi bakal waduk itu memanfaatkan daerah cekungan di kawasan Leuwikeris di antara Ciamis dan Tasikmalaya. Rencananya, pembangunan waduk yang akan dibiayai lewat APBN itu ditargetkan sudah bisa dimulai tahun depan dan bisa beroperasi pada 2017. “Sekarang sedang proses pembebasan lahan. Bila situasi di lapangan kondusif, tidak ada yang menggangu, lahannya bisa dibebaskan tahun ini,” ucap Iwa.
AHMAD FIKRI