TEMPO.CO, Jakarta -- Perdana Menteri Inggris, David Cameron, mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang memperpanjang moratorium penerbitan izin baru eksploitasi hutan primer dan gambut. Dia berharap langkah Jokowi ini diikuti oleh kepala negara lain.
Hasil yang didapatkan oleh Jokowi dalam mengurangi deforestrasi, menurut Cameron, layak disampaikan dalam konferensi tentang pemanasan global, di Paris, Desember mendatang. "Langkah seperti ini tentu baik untuk generasi masa depan," kata Cameron saat bertemu dengan Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Juli 2015.
Langkah Jokowi serta hasil kesepakatan di Paris mendatang, kata Cameron, sangat diperlukan. Ini sejalan dengan isu global dalam hal penurunan emisi gas rumah kaca.
Presiden Joko Widodo memperpanjang masa berlaku instruksi presiden tentang pelarangan pemberian izin baru pengolahan hutan alam primer dan lahan gambut. Kebijakan yang dikenal sebagai moratorium tersebut sesuai dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mendukung perbaikan tata kelola hutan dan janji Indonesia menurunkan emisi 26 persen pada 2020.
Presiden menyatakan persetujuan perpanjangan moratorium tersebut kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Istana Negara, Rabu, 13 Mei 2015.
Kebijakan ini melanjutkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2013 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut yang masa berlakunya berakhir pada Rabu lalu. Inpres ini hanya berlaku dua tahun.
FAIZ NASHRILLAH