TEMPO.CO, Madiun - Keluarga Kopral Dua (Kopda) Dani Setya Wahyudi, 33 tahun, korban tewas akibat jatuhnya pesawat Hercules C-130, masih menunggu jadwal kepulangan jenazah dari Medan, Sumatera Utara. Hingga Rabu pagi, 1 Juli 2015, mereka terus memantau informasi dari TNI AU dan tayangan berita di televisi.
"Kami belum mendapat kabar tentang pemulangannya," kata Heri Setyanto, kakak Dani, saat ditemui di rumah duka di RT 8, RW 3, Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu, 1 Juli 2015.
Meski demikian, penyambutan jenazah sudah disiapkan sejak Selasa sore. Bendera lelayu dan satu set tenda sudah dipasang di depan rumah orang tua Dani, almarhum Juari dan Jumiati. Sejumlah warga sekitar berdatangan untuk bertakziah di kediaman yang dijaga petugas TNI AD, Kepolisian, dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Madiun.
Sesuai rencana, menurut Heri, setelah tiba di rumah duka, jenazah Dani akan disalatkan dan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Desa Sambirejo. "Pihak keluarga di sini dan Pekanbaru sudah sepakat memakamkan (Dani) di sini," ucap Heri.
Dani yang asli Madiun menikah dengan Rahmawati, 25 tahun, asal Pekanbaru. Mereka dikaruniai seorang anak bernama Jahniwa Setio Apdilah, 3 tahun. Di Pekanbaru pula Dani bertempat tinggal dan bertugas sebagai Pasukan Khas TNI AU.
Saat pesawat Hercules C-130 yang ditumpangi sejumlah warga sipil (keluarga TNI) dan anggota TNI jatuh di kawasan padat penduduk dan tempat pertokoan di Jalan Jamin Ginting, Simangkilar, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 30 Juni 2015, Dani termasuk di dalamnya.
Kebenaran informasi itu diterima keluarga dari petugas Pasukan Khas Pangkalan Udara Iswahjudi, Magetan, pada Selasa petang. "Saya bertambah yakin saat menerima foto adik saya dimasukkan ke dalam kantong jenazah. Fotonya dikirim oleh teman di Medan melalui BBM (BlackBerry Messanger)," ujar Heri.
Meski Dani dipastikan menjadi salah satu korban tewas, keluarga belum dapat memastikan jadwal pemakaman lantaran informasi kepulangan jenazah tak kunjung diterima. Karena itu, Sugito, salah satu warga mengatakan, liang lahat di TPU Desa Sambirejo juga belum disiapkan. "Mungkin besok pagi. Kalau disiapkan sekarang nanti tidak ada yang menunggui," kata Sugito.
Pesawat Hercules dengan nomor A1310 jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, pada Selasa, 30 Juni 2015. Pesawat tersebut dipiloti Kapten Sandy Permana. Hercules nahas itu lepas landas dari Pangkalan Udara Suwondo, Medan, pukul 11.48 WIB. Pesawat tersebut mengangkut 12 kru dan 101 penumpang yang diperkirakan tewas.
NOFIKA DIAN NUGROHO