TEMPO.CO , Sleman - Para petani di Sleman terus mengembangkan pertanian padi yang dipadukan dengan perikanan. Dalam satu lahan, ikan atau udang galah disatukan dengan tanaman padi. Hasilnya, setiap 1.000 meter persegi, petani bisa mendapat tambahan untung hingga Rp 5 juta setiap panen.
"Dalam 1.000 meter persegi, bisa panen padi 8 kwintal, bisa panen ikan 5 kwintal, udang 2 kwintal," kata Martinus Manulang, ketua kelompok pembudidaya minapadi, Ngelo, Pakem, Sleman, Jumat, 13 Februari 2015.
Baca Juga:
Ia menyatakan, lahan pertanian yang semakin menyempit perlu ditingkatkan produktivitasnya. Jarak tanam padi lebih dekat dan rumpun semakin banyak. Sehingga bulir padi semakin banyak. Selain itu, padi yang ditanam juga lebih tahan terhadap hama. Padi yang ditanam dengan sistem ini, tahan genangan air, daya adaptasi padi sangat kuat dan rasa beras juga lebih pulen.
Ikan atau udang galah yang akan ditabur di lahan sawah itu juga harus disiapkan. Ukuran udang harus sudah berukuran tokolan-2. Penebaran udang galah Di sawah pada saat padi sudah berumur 7-10 hari. Yaitu setelah penyiangan pertama. "Ini untuk menghindari stres udang akibat pengadukan lumpur yang berlebihan atau pemupukan. Pada saat itu padi sudah tahan genangan air," kata dia.
Ia menjelaskan, pengaturan air merupakan faktor penting. Di awal, tinggi air cukup 3-5 sentimeter supaya tidak mengganggu pertumbuhan padi. Setelah itu, air disesuaikan dengan tinggi tanaman padi.
Untuk menghindari kematian ikan atau udang, pupuk yang digunakan pertama kali adalah pupuk organik 2 ton per hektare sebagai pupuk dasar yang sekaligus menjadi pakan alami udang galah. Itu dilakukan sebelum pengolahan lahan.
Pupuk-pupuk seperti urea, TSP dan KCL ditebar saat tanam sebagai pupuk dasar. Pemupukan susulan pertama dengan urea pada umur 10-15 hari setelah tanam. Pemupukan kedua dengan urea pada akhir fase vegetatif atau 7 hari menjelang fase premordia bunga. Pemeliharaan udang galah dengan pemberian pakan, pengelolaan air dan pengawasan hama. Panen udang atau ikan dilakukan 10 hari sebelum panen.
Penaburan udang galah di lahan Dero, Harjobinangun, Pakem, Sleman juga dilakukan oleh Sri Adiningsih dan Sidarto Danusubroto, Dewan Pertimbangan Presiden (wantimpres). Ketua wantimpres Sri Adiningsih menyatakan, dengan sistem ini petani bisa menambah pendapatan dalam satu tempat dan satu waktu. "Kalau tumpangsari tidak hanya sesama tanaman, tetapi bisa dengan ikan atau udang. Indonesia akan mandiri pangan. Sistem seperti ini akan kami sampaikan ke presiden," kata dia.
Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Sleman Widi Sutikno menyatakan, di kabupaten ini sudah ada banyak kelompok tani yang mengembangkan sistem ini. Ikan yang dipelihara kebanyakan jenis nila. Sedangkan udang jenis galah. "Ada 64 hektare sawah yang menggunakan sistem mina-padi," kata dia.
MUH SYAIFULLAH