TEMPO.CO, Sukabumi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus memantau pergerakan tanah di Kampung Linggamanik, Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung, yang menyebabkan tujuh rumah rusak berat dan mengancam belasan rumah lainnya, Ahad, 4 Januari 2015. Jika turun hujan deras, tanah dikhawatirkan terus mengalami pergerakan.
"Yang kami waspadai, ketika turun hujan tanahnya bergerak. Amblesan tanah bervariasi, dari 10 sentimeter hingga 1 meter," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo, di Sukabumi, Senin, 5 Januari 2015.
Menurut dia, kawasan Bantargadung rawan pergerakan tanah. Tahun lalu, di lokasi tersebut terjadi pergerakan tanah. Dari hasil pendataan sementara, tujuh rumah yang dihuni 12 keluarga atau 43 jiwa rusak berat, sementara 18 rumah yang dihuni 18 keluarga atau 56 jiwa rusak ringan.
Sebanyak 15 keluarga yang menghuni 10 rumah telah diungsikan. Mereka mengungsi ke masjid dan rumah kerabat masing-masing. "Kalau melihat kelayakan, sebetulnya lokasi permukiman warga tersebut sudah tak layak dihuni karena kontur tanahnya labil," kata Usman.
Usman mengimbau warga, khususnya yang rumahnya terancam longsor, untuk sementara tidak menempati rumah mereka, terutama pada malam hari. Sebab pergerakan tanah berpotensi menimbulkan tanah longsor. "Apalagi kalau hujan, sangat berbahaya," ujar Usman.
DEDEN ABDUL AZIZ
Terpopuler:
Bos Air Asia: Headline Media Malaysia Ngawur
Ribut Rute AirAsia, Menteri Jonan di Atas Angin?
Jonan Bekukan Rute AirAsia, Ada Tiga Keanehan