TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh membantah pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang mengaku tak direspons Megawati Soekarnoputri saat ingin bertemu Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu. "Kalau disebut Mega tak mau bertemu itu salah, tidak benar juga," ujar Surya di kantor Dewan Pimpinan Pusat NasDem, Jakarta, Selasa, 7 Oktober 2014.
Menurut Surya, yang terjadi justru sebaliknya. Pada Rabu, 1 Oktober 2014, Megawati justru telah menyiapkan waktu untuk bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat itu. Mega ingin bertemu dengan Yudhoyono untuk membangun komunikasi politik lintas partai di parlemen. Saat itu parlemen tengah menyiapkan pemilihan pimpinan DPR yang akan digelar malam harinya. (Baca: PDIP Ungkap Fakta Gagalnya Pertemuan SBY-Mega)
Rabu itu, Surya melanjutkan, Mega telah meminta beberapa pengurus partai untuk mengatur pertemuannya dengan SBY. Namun, rencana itu tak kunjung direspons Istana. Rabu siang Surya berinisiatif mengajak Joko Widodo, Jusuf Kalla, dan Puan Maharani bertemu SBY. "Kami ingin temui sendiri dan pastikan kira-kira apa hambatan yang membuat pertemuan itu susah direalisasikan," ujar Surya. (Baca : Eva: Curhat SBY Hanya Cari Kambing Hitam)
Siang itu, lewat Jusuf Kalla, Surya dan Joko Widodo mencoba menghubungi SBY. Kalla saat itu juga menghubungi orang dekat SBY, seperti Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Ketua Harian Demokrat Sjarifuddin Hasan, dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Djoko Suyanto. Sembari menunggu kabar, Surya, Kalla, Jokowi, dan Puan berkumpul di rumah Mega.
Di saat bersamaan, Megawati, kata Surya, juga terus bersiap-siap menunggu adanya respons dari Istana. Megawati menunggu kabar sejak pukul dua siang. Hingga pukul 18.30 WIB, pihak Istana tak kunjung memberi respons. "Karena tak kunjung ada jawaban kami pikir barangkali memang SBY tak ingin bertemu," tutur Surya. (Baca: Investor Tunggu Sikap Politik Megawati)
Meski tak berhasil bertemu hari itu, paket pimpinan DPR diputuskan di paripurna DPR. Hasilnya, PDIP gagal merebut posisi ketua. Pucuk pimpinan DPR akhirnya diduduki Setya Novanto, politikus Partai Golkar. Sedangkan posisi wakil ketua dikuasai oleh partai pendukung bekas calon presiden Prabowo Subianto.
Megawati, kata Surya, tetap membuka diri untuk berkomunikasi dengan SBY. Dalam pertemuan antar petinggi partai koalisi yang digelar di rumah Mega Ahad lalu, Mega kembali meminta diaturkan waktu untuk bertemu dengan SBY. Namun, hingga kini pertemuan antara dua ketua umum partai itu tak kunjung terealisasi. (Baca: SBY Ungkap Gagalnya Pertemuan Dengan Mega)
IRA GUSLINA SUFA
Berita Terpopuler
Lawan Kubu Prabowo, Mega-Jokowi Bisa Kalah 5-0
Ada Udang di Balik Perpu SBY dan Koalisi Prabowo
Dari Harvard, Karen Mau Bantu Jokowi
Ahok Ingin Bubarkan FPI
Mobil Ringsek, Hotman Bingung Tagih Ganti Rugi