TEMPO.CO, Jakarta - Jenazah dua terduga teroris Nurul Haq dan Fauzi Sardi Permana dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Pondok Rangon, Jakarta Timur, dengan alasan warga di Rawa Buaya, Jakarta Barat, menolak keduanya.
Namun, menurut warga sekitar, tidak ada penolakan. Rasmin, warga RT 07 RW 12 Jalan Nusa Indah, Rawa Buaya, mengatakan dia tidak mendengar adanya penolakan terhadap jenazah Nurul Haq dan Fauzi. "Enggak ada penolakan di sini. Saya enggak dengar," kata penjual roti itu kepada Tempo, Ahad, 5 Desember 2013.
Hal senada juga diungkapkan Herman, 30 tahun. Herman mengungkapkan, dia tidak mendengar kabar penolakan warga sekitar terhadap jenazah Nurul Haq dan Fauzi. "Tahunya, mereka dimakamkan di Pondok Rangon," ucap Herman.
Sebelumnya, Musdalifah, pengurus administasi pemakaman, mengatakan Nurul Haq dan Fauzi tidak dimakamkan keluarganya di Rawa Buaya karena adanya penolakan dari warga. "Masyarakat di Rawa Buaya menolak, jadi pemakaman di Pondok Rangon," kata Musdalifah.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, keluarga Nurul Haq dan Fauzi tinggal di Jalan Nusa Indah RT 07 RW 012. Rumah itu dihuni oleh kakek dan neneknya. Tidak terlihat adanya aktivitas di kediaman yang tidak memiliki pagar tersebut. Pintu rumah ditutup dan di teras terdapat sebuah motor.
Kemarin, Nurul Haq dan Fauzi bersama tiga terduga teroris lainnya, Nur Hidayat alias Dayat, Rizal Ali Ma'ruf, dan Edo dimakamkan sekitar pukul 11.00 di TPU Pondok Rangon. Adapun jenazah Hendi dibawa ke Tasikmalaya, Jawa Barat.
Keenamnya tewas dalam penggerebekan yang dilakukan Detasemen Khusus 88 Antiteror di Jalan Ki Hajar Dewantoro, Gang Haji Hasan RT 04 RW 07, Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu lalu. Penggerebekan berakhir sekitar pukul 06.00.
SINGGIH SOARES
Terkait:
Polisi Sebarkan Foto Terduga Teroris Ciputat
Resepsi Pernikahan Terduga Teroris Ciputat Batal
31 Macam Barang Bukti Milik Teroris Ciputat
Keluarga Teroris Ciputat Datangi RS Polri