TEMPO.CO, Pasuruan - Ribuan warga korban lumpur Lapindo, Sidoarjo, yang mengungsi dan tinggal di Kabupaten Pasuruan disebar ke puluhan tempat pemungutan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2013. Pengungsi terbanyak berada di Kecamatan Gempol, Pasuruan. “Korban Lapindo yang masuk daftar pemilih tetap di Kecamatan Gempol 1.552 orang,” kata anggota Panitia Pemilihan Kecamatan Gempol, Anas Hafiludin, Rabu, 28 Agustus 2013.
Korban lumpur Lapindo memang banyak yang mengungsi dan tinggal di Kecamatan Gempol, Pasuruan, yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Porong, Sidoarjo, wilayah terdampak bencana lumpur.
Dari 1.552 orang itu tersebar di Desa Kejapanan 885 orang di 17 TPS, Legok 464 orang di empat TPS, Winong 110 orang di empat TPS, Carat 71 orang di tujuh TPS, dan Ngerong 22 orang di lima TPS. “Mereka dimasukkan dalam DPT di TPS terdekat dengan tempat tinggal mereka sekarang,” ucap Anas.
Meski sudah membeli tanah dan membangun rumah sendiri di Pasuruan, para korban lumpur Lapindo ini belum menjadi warga tetap Pasuruan karena sebagian besar urusan ganti rugi mereka belum selesai. Meski begitu, mereka tetap bisa memilih di Pasuruan atau wilayah terdekat. “Kebijakan tersebut sudah disetujui KPU Jawa Timur dan dituangkan dalam surat ketetapan,” kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum Pasuruan, Hari Moerti.
Selain di Pasuruan, korban lumpur Lapindo juga ada yang mengungsi di Kabupaten Mojokerto. Mereka juga sudah diakomodasi hak pilihnya. “Sudah ada nota kesepahaman antara KPU Jawa Timur dan KPU Kabupaten Sidoarjo, Pasuruan, dan Mojokerto,” kata Komisioner KPU Kabupaten Mojokerto, M. Syarif Kholili. Namun ia tak menyebutkan jumlah korban Lapindo yang mencoblos di Mojokerto.
ISHOMUDDIN