TEMPO.CO, Tuban - Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sunarto, mengatakan pemerintah Tuban akan memberikan bantuan bahan pokok kepada nelayan selama mereka berhenti melaut. Program ini masuk ke dalam program bantuan tanggap darurat dengan jangka waktu sekitar 20 hari, tergantung kondisi cuaca di laut.
Bantuan beras, kata Sunarto, diberikan kepada 13 ribu nelayan di Tuban. Jumlah tersebut sesuai dengan data nelayan di Tuban tahun 2012. Ukuran bantuan disesuaikan dengan jumlah keluarga di rumah.
Selain itu, pemerintah Tuban juga akan memberikan hibah berupa program bantuan untuk pengadaan perahu, jaring, dan mesin diesel. “Ini program tetap dari Bupati Tuban,” kata Sunarto kepada Tempo, Jumat, 11 Januari 2012.
Nelayan tradisional di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, tak berani melaut menyusul ombak tinggi dan angin kencang di perairan Laut Jawa tiga hari terakhir. Mereka menghabiskan waktu untuk memperbaiki jaring dan perangkap ikan.
“Risikonya tinggi,” ujar Ngatimo, nelayan di kampung Kingking, Kota Tuban, kepada Tempo. Ia dan banyak nelayan lainnya tak berani melaut karena tinggi ombak hingga 2,5 meter.
Tidak turun melaut, kata dia, rutin jika datang musim hujan antara Desember-Januari atau Juli-Agustus. Biasanya pada bulan-bulan tersebut terjadi perubahan cuaca drastis di laut, seperti ombak tinggi disertai angin kencang.
Pantauan Tempo di pesisir utara pantai Kota Tuban, tampak ratusan perahu nelayan disandarkan. Para nelayan di perkampungan nelayan Kingking sebagian besar beraktivitas di darat, memperbaiki perahu, menyulam jaring dan lainnya. Para ibu-ibu mengeringkan ikan hasil tangkapan untuk dijadikan pindang (ikan asin kering).
Sebanyak 13 ribu warga Tuban berprofesi sebagai nelayan di sepanjang 64 kilometer pantai utara Pulau Jawa itu. Mereka sebagain nelayan tradisional. Disebut tradisional karena alat tangkapnya sangat sederhana. Ukuran perahu kecil, panjang 5 x 1,5 meter hingga 12 x 4 meter. Dengan ukuran perahu sebesar itu, nelayan tidak berani menantang ombak besar.
Dampak cuaca buruk di laut, harga ikan melonjak tinggi di pasaran. Ikan tongkol naik dari Rp 17 ribu per kilogram menjadi Rp 21 ribu per kilogram, ikan ekor kuning dari Rp 16 ribu menjadi Rp 22 ribu per kilogram, ikan kakap putih dari Rp 23 ribu menjadi Rp 28 ribu per kilogram. Sebagian besar ikan tersebut adalah stok lama.
SUJATMIKO