TEMPO.CO, Makassar - Suasana duka menyelimuti kediaman keluarga Brigadir Sudirman di Dusun Jempang, Desa Kalukukang, Kecamatan Galesong Kota, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan pada Rabu, 17 Oktober 2012. Rumah panggung itu dipadati seratusan orang keluarga, sanak, dan tetangga keluarga Sudirman. Mereka menanti kedatangan jenazah Kepala Unit Intelejen Polsek Poso Pesisir Sulawesi Tengah itu setelah pada Selasa, 16 Oktober dia ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan bersama rekannya, Brigadir Satu Andi Sapa.
Nurhayati, adik korban, mengatakan dia mendapat kabar jenazah kakaknya masih akan diotopsi lagi untuk memastikan penyebab kematiannya. "Katanya mau diotopsi, jadi lebih baik diselesaikan semua daripada setelah dikubur baru mau diproses lagi," kata dia, Rabu, 17 Oktober saat ditemui di rumah duka.
Suasana haru dan kehilangan sangat terasa bagi kerabat dan rekan korban. Pasalnya, selama ini sosok almarhum dikenal sebagai seorang yang periang, humoris, dan gampang bergaul. Di Poso, Tati--sapaan akrab Nurhayati--menyebutkan bahwa kakaknya sangat disukai warga sekitar. "Kakak jarang beli beras karena sering diberi," katanya.
Korban, yang merupakan anak ketiga dari lima bersaudara, pun selama ini dikenal sebagai tulang punggung keluarga. Dalam satu bulan, semasa hidup, Sudirman selalu mengirimkan uang ke ibunya, Daeng Muli. "Biasa dua sampai tiga kali, sekitar Rp 500 ribu-Rp 1 juta," kata Tati yang tidak kuasa menahan tangis mengenang kebaikan sang kakak.
Meskipun jenazah Sudirman belum tiba, pihak keluarga dan pemerintah pun sudah menyepakati bahwa almarhum akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Karaeng Bonto Marannu, yang berada tepat di depan rumah duka. "Dikuburnya di taman makam pahlawan di depan (rumah)," ujar anak bungsu ini. Tidak pernah disangkanya jika sang kakak akan pergi mendahuluinya dan dikubur di depan rumah, tempat mereka biasa bermain.
Sudirman menetap di Poso selama 12 tahun semenjak berstatus polisi. Ia mendaftar sebagai anggota Polri sekitar tahun 2000. Ia lulus pendidikan di SPN Batua, Makassar. Setahun kemudian, dia langsung ditempatkan di Polres Poso sebelum ke Polsek Poso Pesisir.
Sudirman meninggalkan seorang istri bernama Sitti Rabiah, 29 tahun, dan dua orang anak, Nadiah Sifa Maharani, 7 tahun, dan Naurah Al Maghfirah, 4 tahun.
TRI YARI KURNIAWAN