TEMPO Interaktif, Bandung – Sekitar 95 warga RW 20, Kampung Cieunteng, Kelurahan/Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang mengungsi di kantor Dewan Pengurus Cabang PDIP Kabupaten Bandung akibat banjir yang kembali menggenangi rumah mereka pada Selasa (7/9) malam, membutuhkan bantuan makanan dan air bersih
“Data pengungsi masih sementara, karena cuaca terus menerus hujan, kemungkinan akan bertambah, para pengungsi disini membutuhkan makanan dan air bersih, tadi ada yang menyumbang untuk makan pagi, tapi itu juga cuman sekali, kami mengharapkan pemerintah setempat secepatnya menyalurkan bantuannya ke posko,” kata Koordinator Posko pengungsian korban banjir DPC PDIP Kabupaten Bandung, Agus Abidin, saat ditemui Tempo di posko pengungsian, Ahad (12/9).
Agus mengatakan, selain makanan dan minuman, para pengungsi juga membutuhkan selimut, alas tidur dan obat-obatan. Di posko pengungsian DPC PDIP sendiri, selain orang dewasa yang mengungsi, tercatat ada 12 orang balita.
"Di sini juga terdapat 12 orang balita, mereka membutuhkan biskuit, selain itu alas tidur dan selimut, karena kebanyakan yang mengungsi barang-barangnya sudah terendam air, jadi tidak punya peralatan itu,” katanya.
Seorang pengungsi, Itar 60 tahun, warga RT 02/20 Kampung Cieunteng, Kelurahan/Kecamatan Baleendah, menuturkan barang-barang di rumahnya habis terendam banjir. Rumah yang baru saja diperbaiki akibat banjir pada 2009 lalu itu kembali rusak.
Baca Juga:
“Saya hanya bawa pakaian yang ada saja, karena habis terendam banjir barang-barang, padahal rumah itu baru saja diperbaiki dari bantuan pemerintah akibat banjir tahun lalu, sekarang sudah terendam lagi,” tuturnya.
Itar berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan makanan dan air bersih serta segera mengkeruk Sungai Citarum agar banjir tidak kembali terjadi. "Ya saya berharap bantuan secepatnya datang, seperti makanan dan air bersih untuk minum, karena air minum harus beli,” katanya.
Selain Itar, hal serupa dikatakan Aisah, 60 tahun, yang juga mengungsi di posko DPC PDIP. “Kami membutuhkan segera bantuan makanan dan air bersih, dan secepatnya agar sungai citarum dikeruk,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Baleendah, Usman Sayogi mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satlak Bencana Kabupaten Bandung untuk segera mengirimkan bantuan berupa makanan dan obat-obatan ke posko pengungsian.
“Bantuan tinggal menunggu disalurkan oleh satlak Kabupaten Bandung, kami pastikan akan segera disalurkan,” kata Usman, saat dihubungi Tempo melalui telepon selulernya.
Untuk air bersih, kata Usman, pihak kecamatan malam nanti akan memasang tempat penampungan air bersih di posko. “Untuk air bersih, kami akan segera memasang toren di posko,” katanya.
Dari pantauan di lokasi, banjir masih menggenangi Kampung Cieunteng. Menurut para warga yang masih bertahan di rumahnya, banjir sempat surut pada Sabtu (11/9), namun air kembali naik pada malam harinya.
Banjir paling parah menggenangi rumah warga di RT 02/20. “Di RT 2, ketinggian air mencapai satu meter, karena kondisinya yang berada di gang dengan dataran yang rendah,” kata Dede Subandi, 52 tahun, Ketua RT 02/20 Kampung Cieunteng, Baleendah.
ANGGA SUKMA WIJAYA