Sabtu pekan lalu, pasukan Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI membekuk lima orang yang diduga terkait dengan jaringan teroris. Dua pria ditangkap di Kampung Sukaluyu, Kecamatan Pasirbiru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, sekitar pukul 11.00. Adapun tiga lainnya ditangkap di Cibogo, Kelurahan Dangdeur, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pada Senin polisi juga menangkap Abu Bakar Baasyir.
Menurut Dinno, penyitaan barang bukti yang berhasil dilakukan kepolisian di Cibiru mengungkapkan tingkat keganasan rencana kelompok ini. Sejumlah barang bukti yang ditemukan, kata dia, terdiri atas sketsa sejumlah objek vital. Objek vital tersebut adalah Markas Brimob, Mabes Polri, Kedutaan Besar Amerika, Kedutaan besar Inggris, dan Kedutaan Besar Australia.
Penyerangan, kata Dinno, direncanakan dengan menggunakan bom mobil. Di lokasi penyimpanan senjata di Cibiru itu, kata dia, polisi menemukan mobil Mitsubishi Galant yang dibeli dari seorang warga negara Prancis beristerikan warga Maroko.
Menurut Dinno, Cibiru telah disewa selama enam bulan sebagai tempat penyimpanan senjata dan laboratorium. Adapun lokasi ujicoba ledakan bertempat di Sumedang.
Dari sejumlah dokumen dan barang bukti yang ditemukan, Dinno menjelaskan, rencana serangan kelompok ini bukan dengan bom bunuh diri, menggunakan bom mobil, hi explosive. “Di situ juga ditemukan bahan-bahan kimia sebagai bahan bom,” kata dia.
Menurut Dinno, serangan bom dengan tidak bunuh diri adalah ciri kelompok Abdullah Sunata. “Dari dulu dia memang tidak setuju dengan bom bunuh diri,” ujarnya.
Selain menargetkan lima objek vital di atas, kata Dinno, iring-iringan mobil Presiden juga menjadi target serangan. Berbeda dengan lima target di atas, target iring-iringan Presiden didapat bukan dari dokumen di Cibiru. “Tapi dari dokumen Abdullah Sunata sebelum ditangkap,” kata dia.
Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri juga menyebut, para teroris itu tak hanya kantor-kantor kedutaan besar tapi juga hotel. "Ada dua hotel (target serangan) dan kegiatan 17 Agustus," katanya.
Namun Kapolri tak menyebutkan hotel apa saja yang menjadi terget serangan itu.
Selain dua hotel, Kapolri juga menyebut tiga Kantor Kedutaan Besar, serta Mabes Polri, Markas Komandro Brimob di Cikeru menjadi sasaran serangan teroris. "Rencana mereka itu sudah ada denahnya," katanya.
AMIRULLAH | DWI RA
BERITA TERPOPULER LAINNYA:
Polisi Kantongi Video Ba'asyir Tinjau Latihan Teroris Aceh
AirAsia Resmi Tutup Dua Rute Gemuk
Ba'asyir Terancam Hukuman Mati
Asteroid Setara 100 Bom Nuklir Ancam Bumi, NASA Kirim Misi Penyelamat